Dark/Light Mode

PLN Resmikan Terminal Batu Bara PLTU Jawa 7

Jumat, 5 Juli 2019 18:59 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 kapasitas 2x1000 Megawatt (MW). (Foto : Humas PLN)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 kapasitas 2x1000 Megawatt (MW). (Foto : Humas PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 kapasitas 2x1000 Megawatt (MW) terus dikebut PT PLN Persero.

Pada Jumat (5/7), dilaksanakan acara peresmian operasi perdana terminal batubara PLTU Jawa 7 oleh Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN - Haryanto W.S.

“PLTU Jawa 7 merupakan bagian dari perwujudan nyata program pemerintah dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan 35.000 MW, kita harapkan pengoperasian PLTU Jawa 7 akan menjadi kado bagi masyarakat Indonesia” Kata Haryanto.

Baca juga : PBNU Siapkan Kader Jika Diminta Jokowi

Peresmian terminal batubara ini, kata dia, menjadi titik krusial dalam percepatan pembangunan PLTU Jawa 7.

“Dengan adanya terminal batubara ini, maka dapat segera dilakukan berbagai rangkaian performance tes seperti Realibility Run Test, Boiler Test hingga mendapat Sertifikat Laik Operasi (SLO), sehingga mempercepat proses menuju COD,” Lanjut Haryanto.

PLTU Jawa 7 bakal menjadi PLTU Batubara terbesar dan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi boiler Ultra Super Critical (USC), dengan bahan bakar batu bara Low Rank yang memiliki nilai kalor 4.000 hingga 4.600 kCal/kg, dengan mengkonsumsi sekitar 7 (tujuh) juta ton per tahun bila sudah beroperasi 2 unit.

Baca juga : Rossi Jatuh, Vinales Juara

Teknologi USC dapat meningkatkan efisiensi pembangkit 15 persen, lebih tinggi dibandingkan non USC sehingga menurunkan biaya bahan bakar per kWh. Selain itu, PLTU Jawa 7 dalam operasinya menggunakan SWFGD (Sea Water Fuel Gas Desulfurization) sehingga sangat ramah lingkungan karena penyaluran batubara dari tongkang menggunakan coal handling plant sepanjang 4 km, sehingga tidak ada batubara yang tercecer hingga coal yard.

Sebelumnya, PLTU Jawa 7 di groundbreaking pada 5 Agustus 2017 oleh Presiden RI Joko Widodo, hingga saat ini progress pembangunan pembangkit unit 1 mencapai 99,08 persen per Mei 2019.

"Nantinya daya pembangkit akan disalurkan untuk memperkuat sistem interkoneksi Jawa-Bali melalui jaringan Suralaya-Balaraja 500 kV," tegas Hariyanto. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :