Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Survei ABB: Pemerintah RI Punya Komitmen Kejar Ekonomi Rendah Karbon

Jumat, 3 Juni 2022 08:36 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Perusahaan teknologi global, ABB (ABBN: SIX Swiss Ex), meluncurkan laporan survei global terbaru. Survei tersebut menyoroti program dan rencana korporasi ke depan untuk berinvestasi pada inisiatif efisiensi energi menuju target net zero (nol emisi). Hasil survei ABB juga menunjukkan, pemerintah RI bersemangat untuk mengejar ekonomi rendah karbon. 

"Pemerintah Indonesia menunjukkan tingkat komitmen keberlanjutan yang tinggi melalui pendekatan terintegrasi dalam mewujudkan target SDG dan proses transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon," papar Vice President, Head of Business Area, Motion, ABB Indonesia, Chen Kang Tan, dalam keterangan persnya, dikutip Jumat (3/6).

Ditambah lagi, penerapan peta jalan Industry 4.0 yang diyakini bakal memperkuat proses transisi menuju ekonomi rendah karbon. Serta, mendorong Indonesia untuk mendongkrak ekonomi agar bisa lebih tumbuh.

Baca juga : Menteri Johnny Tegaskan Komitmen Indonesia Cegah Kebocoran Data

"Di saat yang bersamaan, upaya ini juga turut menyeimbangkan komitmen keberlanjutan serta pertumbuhan ekonomi. Hal ini merupakan sesuatu yang patut dibanggakan oleh masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Lebih jauh, survei bertajuk ABB Energy Efficiency Investment Survey 2022 ini juga menunjukkan peningkatan investasi pelaku industri global untuk mewujudkan efisiensi energi di lima tahun ke depan. Hal ini seiring semakin ketatnya persaingan menuju nol emisi.

Country Holding Officer, ABB Indonesia Gerard Chan, mengatakan, sebagai negara yang rentan terhadap perubahan iklim, penting bagi Indonesia untuk melakukan transisi energi. Ini diawali dengan fokus terhadap upaya efisiensi energi yang memungkinkan terwujudnya dekarbonisasi bagi sektor lainnya secara lebih efektif dan efisien.

Baca juga : Waspada Bahaya Stagflasi, Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Beli

"Di Indonesia, sebayak 106 penggerak industri menanggapi survei tersebut, dimana 61 persen menyatakan rencana mencapai target nol emisi dalam waktu 5 tahun," ungkap Chan.

Sebanyak 75 persen responden memilih komitmen keberlanjutan sebagai alasan utama yang mendorong investasi efisiensi energi, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan skoring tertinggi dalam aspek ini secara global.

Sementara itu, faktor biaya merupakan hambatan utama upaya peningkatan efisiensi energi, diikuti oleh downtime atau penghentian proses operasi serta kurangnya keterampilan digital tenaga kerja.

Baca juga : Di Atas Kertas, Ekonomi Sedang Manis-manisnya

Kesimpulan lainnya dari hasil survei di Indonesia: 59 persen responden menyatakan telah mendapatkan informasi dan dukungan yang memadai dari pemerintah dan pihak ketiga-Indonesia menduduki rangking tertinggi dalam aspek ini secara global.

Meningkatkan penggunaan energi merupakan prioritas pada dua sektor utama yaitu manufaktur dan layanan pendukung yang meliputi manajemen gedung, HVAC (sistem pengaturan suhu), dan pencahayaan.

Lebih dari sepertiga atau 36 persen responden berencana melakukan investasi untuk meningkatan efisiensi energi di tahun ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.