Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

50 Tahun HIPMI Untuk Indonesia

Bersama Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Jumat, 10 Juni 2022 08:25 WIB
Nuril Anwar. (Foto: Ist)
Nuril Anwar. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tepat 10 Juni 2022, HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) genap berusia 50 tahun. Sebagai organisasi yang sudah banyak melahirkan kader pengusaha dan pemimpin, maka perayaan HUT tahun ini terasa luar biasa.

Hal ini dapat dijadikan momentum untuk lebih meningkatkan peran HIPMI dalam membangun perekonomian bangsa Indonesia ke depan.

Oleh sebab itu, acara HUT HIPMI ke 50 kali ini mengambil tema 'Bersama Mewujudkan Indonesia Emas 2045'. Karena dalam perkembangannya, pengusaha muda Indonesia belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Baca juga : Tarian Dan Sate Semarakkan Indonesia-Finland Festival 2022

Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) (2020), menyatakan bahwa rasio kewirausahaan Indonesia baru sekitar 3,47 persen dari jumlah penduduk di Indonesia yang sekitar 270 juta jiwa.

Apabila dibandingkan dengan sesama negara ASEAN (Association of Southeast Asian Nations), jumlah itu dinilai masih cukup rendah, seperti Singapura yang mencapai 8,76 persen, Thailand 4,26 persen, serta Malaysia 4,74 persen rasio wirausaha.

Hal tersebut menjadi tantangan bagi usia produktif di Indonesia untuk mengejar ketertinggalan jumlah wirausaha dari negara ASEAN lainnya dengan menciptakan inovasi dan kreatifitas dalam memanfaatkan sumber daya yang melimpah di Indonesia.

Baca juga : Jelang Daihatsu Indonesia Masters, Alex Tirta Jelaskan Kesiapan Para Atlet

Fenomena sosial dan perkembangan ilmu pengetahuan sejalan dengan geraknya waktu semakin berkembang, era digitalisasi mulai merambah kepada masyarakat dunia.

Sehingga, keberadaan organisasi untuk menghadapi masa ini perlu terus beradaptasi agar menciptakan efektivitas dan efisiensi kinerja organisasi.

Dalam lingkungan makro, dunia kini tengah mengalami guncangan besar, sebagaimana yang diilustrasikan dengan baik oleh Fukuyama bahwa saat ini kita memasuki era disrupsi (gangguan), yakni disrupsi pada tatanan sosial yang disebabkan oleh oleh kemajuan teknologi. (Fukuyama, 1999, hal. 17).

Baca juga : UIN Bandung Miliki Instruktur Moderasi Beragama Tersertifikasi Internasional

Era disrupsi ini ditandai oleh VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity). Volatility adalah perubahan terjadi dalam kecepatan tinggi. Incertainty adalah model deterministik untuk memberikan solusi tidak ada yang pasti.

Semenatra Complexity adalah akses ke dunia global telah membuatnya mudah untuk terhubung ke setiap belahan dunia, namun telah menjadi sangat kompleks. Sedangkan Ambiguity adalah pandangan yang ambigu untuk memberi makna pada hal-hal yang terjadi di sekitar kita.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.