Dark/Light Mode

Kalau Nggak, Direkturnya Dievaluasi

Ganjar Minta, Seluruh RS Di Jateng Beli Selang Oksigen Dalam Negeri

Selasa, 14 Juni 2022 20:31 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: Humas Jateng)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: Humas Jateng)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan, pihaknya siap menjalankan perintah Jokowi, untuk mengawal belanja produk dalam negeri, dalam pengadaan barang dan jasa.

Antara lain dengan mewajibkan seluruh rumah sakit yang ada di Jawa Tengah, mulai dari yang milik provinsi, untuk membeli nasal oxygen canula atau selang oksigen.

Untuk diketahui, dalam Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022 yang digelar hari ini, Jokowi mengungkap, masih banyak lembaga dan kementerian yang membeli barang dari luar negeri. Meski produk yang sama juga diproduksi di dalam negeri. 

Misalnya, mesin jahit low speed dengan harga impor melebihi Rp 13 juta. Padahal, produk dalam negeri untuk mesin jahit jenis tersebut hanya Rp 12,8 juta.

Kemudian nasal oxygen canula atau selang oksigen, dengan harga impor sebesar Rp 8.325. Di dalam negeri, produk serupa Rp 6.996.

“Ini contoh yang menurut saya bagus. Ada contoh produk dalam negeri lebih murah, tetapi tidak dibeli. Setelah ini, saya akan saya perintahkan seluruh rumah sakit yang ada di Jawa Tengah, dimulai yang milik provinsi, untuk beli yang itu. Kalau tidak, nanti kita evaluasi direkturnya. Biar bisa jalan,” ujar Ganjar, yang ikut hadir dalam acara tersebut.

Satu contoh lagi adalah alat mekanik standar. Untuk alat ini, harga impornya memang lebih murah sekitar Rp 22,9 juta, jika dibandingkan dengan produksi dalam negeri yang masih tinggi sekitar Rp 28 juta.

Baca juga : Kabar Baik, Penyandang Disabilitas di Jakarta Bakal Dapat Layanan Daycare

Namun untuk hal ini, Presiden menggarisbawahi agar tetap mengutamakan produk dalam negeri. Karena peningkatan nilainya mendukung industri dalam negeri.

“Yang ini, memang lebih mahal. Tetapi Presiden bilang, kalau beda harga dikit, belilah yang dalam negeri,” tandas Ganjar. 

Realisasi Komitmen

Realisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) di Jawa Tengah kini tembus Rp 2,7 triliun atau 98,26 persen.

Sekitar 85,6 persen atau sekitar Rp 2,4 triliun dari capaian tersebut, menggunakan produk UMKM.

Hal itu disampaikan Ganjar, usai menghadiri dan mendengar arahan Presiden Jokowi, terkait penggunaan produk dalam negeri dalam Rakor Nasional Pengawasan Internal Pemerintah Tahun 2022, Selasa (14/6).

Ganjar menjelaskan, nilai perencanaan pengadaan barang dan jasa melalui penyedia barang-jasa di Provinsi Jawa Tengah, mencapai sekitar Rp 4 triliun.

Baca juga : JK: Buya Syafii Wafat, Seluruh Bangsa Kehilangan

Jumlah tersebut terdiri dari 23.967 paket barang dan jasa. Dari jumlah itu, terdapat komitmen yang sudah divalidasi senilai Rp 2,8 triliun dengan rincian 19.671 paket.

"Dari jumlah yang sudah divalidasi itu, ada Rp 2,7 triliun atau sekitar 98,26 persen telah menggunakan produk dalam negeri. Informasi ini menyenangkan buat kita, karena komitmen kita tidak buruk. Apalagi, sebanyak Rp 2,4 triliun atau 85,6 persennya menggunakan produk UMKM dan koperasi,” beber Ganjar.

Menurut Ganjar, komitmen tersebut cukup bagus. Ia juga akan rutin memantau, agar pelaksanaan komitmen sukses dan terus meningkat.

Sebab, kesuksesan program P3DN tersebut akan mendorong bergeraknya industri dalam negeri.

“Presiden mengingatkan, dunia internasional atau eksternalnya berubah demikian drastis. Akan banyak negara akan mengalami situasi sangat rumit. Kalau kita tidak siap-siap, kita akan ikut rumit. Dengan kekuatan dalam negeri, kalau bahasa Bung Karno itu berdikari dalam bidang ekonomi, aksi ini menjadi terobosan yang dahsyat,” papar Ganjar.

Selain itu, Ganjar juga setuju dengan afirmasi Presiden Jokowi untuk menstimulus perekonomian, dengan membeli produk dalam negeri.

Afirmasi tersebut merupakan langkah yang bagus, untuk memberikan kesempatan membela dan menyerap produk dalam negeri lebih banyak. Sehingga, perekonomian meningkat.

Baca juga : Pelaku Usaha: Belanja Alsintan Kementan Prioritaskan Produk Dalam Negeri

Ini juga sekaligus memberikan tantangan terhadap industri dalam negeri, agar membuat produk yang berkualitas.

“Tinggal nanti kita sampaikan itu kepada BPKP dan BPK, agar komitmen ini betul-betul bisa dipegang. Saya setuju dengan Presiden. Pasti ini akan mendorong kita semua, agar bisa menyerap produk dalam negeri jauh lebih banyak. Ini nanti akan menjadi tantangan bagi produk dalam negeri, untuk membuat dengan kualitas dan kuantitas yang jauh lebih bagus. Kalau kita membeli, kira-kira konsumen tidak akan kecewa,” jelasnya.

Dalam arahannya, Presiden Jokowi menegaskan, realisasi komitmen penggunaan produk dalam negeri harus lebih digenjot.

Ia menyampaikan, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dari 209 pemda yang targetnya Rp 543 triliun, bersumber dari APBN dan APBD.

Komitmen yang sudah terealisasi, mencapai sekitar 22 persen atau Rp 122,1 triliun. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.