Dark/Light Mode

Top! Bank Mandiri Sumbang Laba BUMN Rp 28,03 T Di 2021

Rabu, 15 Juni 2022 10:22 WIB
Foto: Dok. Bank Mandiri
Foto: Dok. Bank Mandiri

 Sebelumnya 
Kemampuan Bank Mandiri dalam mencetak laba juga tidak terlepas dari fungsi intermediasi yang dijaga optimal. Tercermin dari pertumbuhan kredit di akhir April 2022 yang berhasil tumbuh sebesar 12,2 persen secara yoy, jauh di atas rata-rata industri. Pertumbuhan kredit Bank Mandiri, juga disertai dengan kualitas aset yang terjaga optimal.

"Hasilnya, sampai dengan akhir kuartal I 2022 Bank Mandiri mampu menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) di level 2,74 persen atau menurun dari periode setahun sebelumnya sebesar 3,30 persen," imbuh Rohan.

Perbaikan dari sisi kualitas kredit ini juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Terlebih, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga April 2022, nilai restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 telah menuju ke angka Rp 606,39 triliun.

Posisi ini sudah jauh lebih rendah, dari level tertingginya di akhir tahun 2020 yang menyentuh Rp 1.000 triliun. Hal ini menandakan, tingkat kemampuan membayar debitur terus membaik yang diikuti dengan peran perbankan yang mendorong perbaikan kualitas kredit.

Baca juga : BRI, Penyumbang Terbesar Laba BUMN 2021

Bank Mandiri mencatat tren restrukturisasi debitur terdampak Covid-19 kian melandai. Sebab, hingga akhir April 2022 posisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri kini menjadi Rp 64 triliun.

"Restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri telah mencapai puncaknya di sekitar kuartal II 2021 dan terus menunjukkan tren penurunan secara bertahap sampai dengan April 2022," terangnya.

Artinya, jika dibandingkan dengan posisi tertinggi pada Juni 2021 posisi restrukturisasi Covid-19 di Bank Mandiri telah menurun sebesar Rp 32,48 triliun.

Lebih lanjut, penurunan ini berasal dari kemampuan membayar debitur yang telah menunjukkan perbaikan. Rohan menambahkan, tren penurunan restrukturisasi Covid-19 juga tercermin dalam total rasio Loan At Risk (LAR) termasuk debitur terdampak Covid-19 Bank Mandiri yang mencapai level 16,4 persen di April 2022.

Baca juga : Tim Kano/Kayak Indonesia Sumbang Lagi 3 Emas

Posisi tersebut telah menurun dibandingkan periode akhir tahun 2021 yang menyentuh 17,75 persen.

"Untuk menjaga kualitas kredit, Bank Mandiri secara intens melakukan monitoring termasuk melakukan stress test secara berkala serta menerapkan early warning sign untuk memastikan posisi pencadangan berada di level optimal," ungkap Rohan.

Optimalisasi aset yang konsisten ini berbuah manis terhadap profitabilitas yang membaik. Terlihat dari posisi Return of Asset (ROA) Bank Mandiri yang terus membaik ke level 3,34 persen pada Maret 2022.

Selain itu, biaya kredit atau cost of credit Bank Mandiri juga ikut membaik menjadi 1,57 persen di kuartal I 2022. Menurun sebesar 78 basis poin secara tahunan.

Baca juga : Transaksi BI-Fast Di Bank Mandiri Capai Rp 106 T Pada April 2022

"Hal ini menandakan Bank Mandiri mampu mengelola seluruh aset untuk mendukung bisnis dalam menghasilkan kinerja yang optimal bagi perusahaan," pungkas Rohan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.