Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,05 persen ke level Rp 14.840 per dolar AS dibanding perdagangan pada Jumat (17/6) di level Rp 14.824 per dolar AS.
Mata uang di kawasan Asia bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang minus 0,04 persen, won Korea Selatan turun 0,39 persen, baht Thailand melemah 0,22 persen, peso Filipina minus 0,34 persen, yuan China turin 0,18 persen, ringgit Malaysia minus tipis 0,01 persen, dan dolar Singapura naik 0,12 persen.
Baca juga : Tumbuhkan Rasa Empati, Mona Ratuliu Ajarkan Anak Berbagi
Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya turun 0,03 persen ke level 104,457. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,83 persen ke level Rp 15.648, terhadap poundsterling minus 0,66 persen ke level Rp 18.191, dan terhadap dolar Australia turun 0,88 persen ke level Rp 10.338.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS berpotensi bergerak lebih jauh berkat sentimen kenaikan suku bunga The Fed dan risiko ekonomi global.
Baca juga : Rupiah Masih Tak Bertenaga Lawan Dolar
“Kebijakan The Fed yang akan melanjutkan agresivitasnya menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi. Kebijakan itu akan menciptakan pelarian modal di sejumlah negara, termasuk Indonesia,” imbuhnya dalam riset, Senin (20/6).
Hal tersebut juga mendorong indeks dolar AS didukung oleh bantuan ganda dari sikap hawkish The Fed dan goyangan dalam ekonomi global. “Ini berdampak terhadap imbal hasil treasury AS 10-tahun menguat setelah penurunan tajam,” ujar Ibrahim.
Baca juga : Pagi Ini, Rupiah Masih Tak Bertenaga
Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah diperkirakan berfluktuatif, namun berisiko ditutup dengan pelemahan di rentang Rp 14.810-Rp 14.880 per dolar AS.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya