Dark/Light Mode

GWC Luncurkan Program Wakaf Produktif Pangan

Rabu, 22 Juni 2022 17:26 WIB
peluncuran program bernama Benevestment Forum ini diselenggarakan di Menara 165 ruang Gibraltar pada Rabu (22/6). (Foto: Istimewa)
peluncuran program bernama Benevestment Forum ini diselenggarakan di Menara 165 ruang Gibraltar pada Rabu (22/6). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Global Wakaf Corpora (GWC) membangun rantai pasok pangan melalui peluncuran produk wakaf produktif khusus sektor pangan di rantai hulu, tengah dan hilir.

Presiden Direktur PT Global Wakaf Corpora, Cecep M. Wahyudin mengatakan, produk ini untuk mengantisipasi food losses (produk berkurang) dalam proses distribusi.

Berdasarkan data resmi dari IIR (International Institute of Refrigeration, 2019), food losses yang terjadi di Indonesia berkisar 23 persen untuk produk mudah busuk akibat minimnya pendinginan.

Padahal, pada waktu bersamaan ada banyak segmen masyarakat yang belum bisa mendapatkan akses untuk mendapatkan makanan layak. Masalah food losses berakar pada ketiadaan rantai dingin dimana kapasitas di negara berkembang hanya 19 kubik per individu dibandingkan dengan 200 kubik per di negara maju.

Baca juga : Optimasi Lahan Kering Tingkatkan Indeks Pertanaman Dan Produktivitas Pertanian Garut

Kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan sentra produksi jauh dari sentra konsumsi menyebabkan isu distribusi produk pangan menjadi tantangan utama. Karena itu diperlukan solusi dengan pendekatan rantai pasok yang terintegrasi untuk menyelesaikan masalah pangan tanah air.

Cecep menjelaskan, di sektor hulu, GWC meluncurkan program wakaf produktif di sektor budidaya peternakan bernama Condofarm, sebuah konsep kepemilikan fasilitas produksi ayam pedaging yang dikelola oleh ekosistem yang terintegrasi sehingga return on investment dan risiko usaha lebih terjamin.

Di sektor hilir, GWC meluncurkan program 10.000 gerobak Ummi Fried Chicken melalui mekanisme Wakaf Modal Produktif dan sekaligus meresmikan Koperasi Relawan Ekonomi Indonesia (REI) sebagai koperasi akan mengelola jaringan relawan untuk menggerakkan gerakan ekonomi melalui koperasi produsen dan konsumen di tingkat daerah.

Di sektor tengah dan subsistem pendukung, GWC meluncurkan aplikasi rantai pasok pangan XFood by etanee yang akan mendigitalisasi dan menghubungkan para pemasok, dengan jejaring gudang rantai dingin di seluruh Indonesia, serta mengintegrasikan secara digital sehingga membuat ekosistem pangan yang berdaya saing.

Baca juga : Degradasi & Kepunahan Tanah Jadi Bom Waktu Krisis Pangan

Acara peluncuran program bernama Benevestment Forum ini diselenggarakan di Menara 165 ruang Gibraltar pada Rabu (22/6). Event ini memiliki tujuan sebagai media dan forum para investor dan wakif agar terlibat dalam program-program yang berdampak bagi beneficiaries (penerima manfaat).

"GWC membangun ekosistem rantai pasok mulai dari pangan protein dan rantai dingin. Karena pain points terbesar adalah di sektor peternakan dan perikanan ini. Rantai nilai sektor peternakan ini juga yang paling lengkap dan paling banyak membuka lapangan pekerjaan," ujarnya, Rabu (22/6).

Sebagaimana diketahui GWC juga saat ini sedang mengembangkan sektor hulu industri unggas melalui pengadaan komoditas jagung untuk pakan ternak, optimalisasi asset daerah berupa dryer (pengering) jagung, serta pabrik pakan (feedmill) di provinsi Nusa Tenggara Barat.

Dampak ekonomi dari model bisnis dan ekosistem rantal pasok pangan terintegrasi ini diharapkan dapat menjaga stabilitas pasokan jagung dan pakan di hulu. Meninggikan harga jual di tingkat peternak, sekaligus memberikan harga jual di konsumen akhir yang terjangkau dengan memastikan produk pangan yang halal.

Baca juga : Sandiaga Targetkan 2 Juta Lapangan Kerja Baru

Produk yang didistribusikan juga dipastikan memenuhi syarat kualitas NKV (nomor kontrol veteriner) dan diolah mengikuti standar GMP (good manufacturing process) dengan melibatkan para UMKM produsen.

Diharapkan dari 10.000 gerobak UMKM akan dibangun 500 stokis gudang dingin, terbentuk lebih dari 50 koperasi primer yang tersebar dan melibatkan lebih dari 20.000 relawan ekonomi menjadi jejaring reseller tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia.

Diharapkan model pengembangan rantai pasok semacam ini akan menghasilkan pelaku ekonomi sekaligus menumbuhkan ekonomi kerakyatan yang masif.

Peluncuran Benevestment Forum oleh GWC ini juga dihadiri oleh beberapa unsur pemerintah Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pemerintah saat ini sangat mendukung pengembangan berbagai solusi digital untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produktivitas sehingga mencapai efisiensi dalam rantai bisnis.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.