Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

LPPNU: Kebijakan Amran Dorong Santri Jatim Ekspor Krisan ke Jepang

Rabu, 10 Juli 2019 12:35 WIB
Dirjen Hortikultura Kementan, Suwandi (Foto: Humas Kementan)
Dirjen Hortikultura Kementan, Suwandi (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pengurus Wilayah Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (PW LPPNU) Jawa Timur (Jatim) sedang menjajaki pasar ekspor bunga krisan ke Jepang. Dalam waktu dekat, LPPNU mengirim sampel bunga Krisan sebagai bahan yang akan diekspor ke negeri sakura tersebut.

“Tim LPPNU Jatim dengan difasilitasi Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian dan Badan Karantina Kementerian Pertanian akan berangkat ke Jepang dengan membawa sampel Bunga Krisan dari Green House binaan. Permintaan sementara, per minggu mencapai 100 ribu per pekan. Semoga semuanya lancar dan deal, jika itu terjadi maka itu angka yang besar dan tidak mungkin bisa terpenuhi dengan beberapa Green House saja,” kata Ketua PW LPPNU Jatim, Ghufron Ahmad Yani, di Surabaya, Rabu (10/7).

Pria yang akrab disapa Yani ini menjelaskan ekspor bunga Krisan merupakan bentuk nyata eksistensi LPPNU yang tidak sebatas mengadvokasi petani, namun sekaligus mencarikan solusi bagi produk yang dihasilkan petani agar memberikan nilai tambah atau keuntungan yang lebih besar sehingga petani semakin sejahtera dan komoditasnya berdaya saing hingga di pasar dunia.

Baca juga : YDN: Kebijakan Ekspor Mentan Sukses Angkat Pamor Durian Lokal

Oleh karena itu, kata Yani, sambil menunggu proses di Jepang yang juga dibantu Kedutaan Indonesia di Jepang, pihaknya sedang mendata kawasan-kawasan yang bisa dikembangkan budidaya Bunga Krisan di Jatim. Selain Batu dan Pasuruan yang selama juga sudah ada, Jember dan Banyuwangi, serta Jawa Timur sebelah barat akan dikembangkan juga. 

“Tim ahli dan peneliti pengembangkan Bunga Krisan, sudah disediakan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian. Sebetulnya untuk pasar lokal, banyak petani yang merasa kewalahan memenuhi permintaan apalaguli pada musim hajatan pernikahan. Namun apabila dibuka peluang ekspor juga, maka semangat petani akan bertambah,” bebernya.

Yani menyebutkan harga bungan Krisan biasanya per ikat dengan isi 10 batang harganya Rp 13.000 namun pada saat-saat banyak hajatan bisa meningkat menjadi Rp 15.000 hingga Rp. 20.000 per ikat. Bunga Krisan yang diminta Jepang hanya 2 varietas saja, yakni yang vaforit warna kuning nama varietasnya Puspita Nusantara dan warna putih nama varietasnya Kinanti. 

Baca juga : Gebrakan Kementan Pacu Ekspor Berbasis Digital

"Budidaya bunga krisan ini mempunyai nilai ekonomis tinggi, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Memang dibutuhkan kemapuan tertentu dan hanya bisa ditanam pada katinggian tertentu, oleh karena itu LPPNU Jatim akan memberikan pendampingan budidayanya,” urainya.

Terpisah, Dirjen Hortikultura Kementan, Suwandi, mengatakan bahwa pihaknya terus memacu peningkatan produksi komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi. Salah satunya tanaman hias yang memiliki potensi pasar ekspor yang terbuka lebar. Indonesia sangat kaya akan komoditas tanaman hias. Terdapat 173 jenis tanaman hias dengan ribuan jenis varietas yang tersebar di berbagai daerah.

“Kami targetkan tanaman hias yang petani produksi berkualitas ekspor agar pendapatan petani dan negara meningkat. Ini pasti bisa karena tanaman hias kita memiliki daya saing yang tinggi di pasar dunia. Keunggulan lainnya, tanaman hias kita bisa memberikan kasih sayang bagi para pecinta bunga,” kata Suwandi.

Baca juga : Pengamat: Kinerja Amran dan Susi Jadi Pembeda di Kabinet Sekarang

Pada Maret 2019, bertempat di Cianjur Jawa Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melepas ekspor bunga Krisan ke Jepang sebanyak 14 juta stek. Melansir data BPS, total ekspor komoditas hortikultura tahun 2018 sebesar 435.328 ton senilai Rp 6,27 triliun. Khusus ekspor bunga Krisan, di tahun 2018 sebesar 59,1 ton, senilai Rp 11,7 miliar dan tanaman hias 2018 sebesar 4.675 ton. Selain Jepang, tujuan ekspor krisan selama ini ke Kuwait, Malaysia dan Singapura. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.