Dark/Light Mode

Penuhi Kebutuhan Jamaah Haji

KKP Ekspor Patin Ke Arab

Selasa, 28 Mei 2019 23:32 WIB
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan seremoni ekspor Patin. (Foto: KPJ)
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan seremoni ekspor Patin. (Foto: KPJ)

RM.id  Rakyat Merdeka -
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan ekspor perdana ikan patin (Pangasius Hypophthalmus) Indonesia ke Arab Saudi. Ekspor ini untuk kebutuhan makanan jamaah haji asal Indonesia.

Ekspor perdana ini dilepas di Instalasi Karantina Puspa Agro Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (28/5). Ekspor perdana kali ini hasil kerja sama Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia (APCI) dan SMART-Fish Indonesia yang menangkap potensi patin Indonesia untuk memenuhi kebutuhan ikan jamaah haji Indonesia.

Plt. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Nilanto Perbowo mengatakan, ikan patin hasil budidaya selama ini lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Saat ini, produksi ikan patin terus meningkat, sehingga bisa di ekspor. 

Baca juga : Penutupan Jalan, KAI Daop 1 Lakukan Rekayasa Pola Operasi

Sejauh ini, kebutuhan pasokan patin untuk jamaah haji Indonesia diperkirakan mencapai 540 ton. Untuk memenuhinya, pihak APCI telah menyiapkan pasokan sekitar 300 ton patin yang terdiri dari 150 ton cut portion dan 150 ton fillet.

Dalam ekspor perdana ini dikirim sekitar 3 kontainer atau kurang lebih 63 ton ikan patin. Sisanya akan dikirim secara bertahap.  "Komoditas patin ini sendiri baru untuk kebutuhan jamaah haji. Harapannya dengan ekspor perdana ini nantinya bisa merambah ke negara-negara lain," ujarnya.

Ketua Bidang Budidaya Patin APCI Imza Hermawan mengatakan, kebutuhan ikan patin untuk memenuhi pasar jemaah haji dan umrah di Arab Saudi diperkirakan mencapai 540 ton. Untuk itu, APCI akan menyiapkan 300 ton yang terdiri atas 150 ton ikan patin cut portion dan 150 ton filet.

Baca juga : BTN Siapkan Kocek Tunai Rp 14,58 Triliun

“Dari jumlah yang disiapkan itu akan dikirim secara bertahap. Pada tahap pertama ekspor perdana ikan patin ini akan dikirimkan tiga kontainer atau setara 63 ton melalui Pelabuhan Tanjung Perak,” ujarnya.

Imza mengatakan, upaya budi daya ikan patin dan lele di Indonesia sejauh ini berjalan baik sehingga secara produksi pada tahun lalu mampu mencapai 391.151 ton atau meningkat 22,25 persen dari 2017 yang hanya 319.966 ton.

“Peningkatan budi daya ini disebabkan oleh upaya penggunaan induk dan benih yang berkualitas agar Feed Conversion Ratio (FCR) juga dapat ditekan, terutama dalam meningkatkan efisiensi produksi,” katanya.

Baca juga : Penuhi Kebutuhan Lebaran, Mandiri Siapkan Duit Cash Rp 54,9 T

Sentra penghasil patin utama berada di Jawa Timur (Tulungagung), Sumatra Utara (Serdang Bedagai), Riau (Kampar), Jambi (Batanghari, Muaro Jambi), Sumatra Selatan (Ogan Komering Ulu Timur, Musi Banyuasin, dan Ogan Komering Ilir), Lampung (Lampung Selatan, Lampung Tengah, Pringsewu), dan Kalimantan Selatan (Banjar). [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.