Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Urusan PKPU Beres, Garuda Makin Fokus Genjot Laba

Selasa, 28 Juni 2022 17:44 WIB
Ilustrasi maskapai penerbangan Garuda Indonesia (Foto: Instagram)
Ilustrasi maskapai penerbangan Garuda Indonesia (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memproyeksikan pemulihan kinerja yang lebih cepat, yang diselaraskan dengan langkah memaksimalkan profitabilitas perusahaan. Menyusul telah disahkannya persetujuan terhadap rencana perdamaian oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (27/6).

Pengesahan tersebut sesuai dengan dukungan mayoritas dari para kreditur, berdasarkan agenda pemungutan suara atau voting yang berlangsung pada Jumat (17/6) pekan lalu.

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo berharap, pengesahan atas persetujuan rencana perdamaian Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh kreditur ini dapat menjadi basis akselerasi kinerja Garuda, untuk beroperasi secara efisien, dan menguntungkan. Serta konsisten untuk terus menghadirkan berbagai inovasi, dalam meningkatkan daya saing di tengah outlook industri penerbangan  yang semakin kompetitif.

“Rangkaian proses restrukturisasi dan pemulihan kinerja yang sedang dilaksanakan oleh Garuda Indonesia, tentunya menjadi barometer baru dalam sejarah restrukturisasi kewajiban usaha dari sebuah BUMN. Kami berharap, ini bisa menjadi momentum turning point, untuk memastikan pencapaian profitabilitas perusahaan berjalan optimal,” jelas Kartika, Selasa (28/6).

Baca juga : Airlangga: Pemerintah Fokus Jaga Ketahanan Pangan

Momentum dirampungkannya proses PKPU, menjadi fase krusial bagi langkah pemulihan kinerja Garuda. Mengingat retrukturisasi kewajiban usaha yang dijalankan, dapat menjadi landasan yang solid atas fokus manajemen Garuda, dalam memaksimalkan profitabilitas yang dilandasi oleh struktur biaya yang lebih lean.

Komponen kewajiban usaha yang akan direstrukturisasi secara komprehensif, memperhatikan business sustainability dan memperhatikan optimalisasi revenue operasi perusahaan.

Langkah nyata restrukturisasi kewajiban tersebut terefleksikan pada sejumlah rencana, terhadap fundamen beban usaha Garuda Indonesia. Antara lain melalui penurunan beban sewa pesawat, konversi kewajiban usaha menjadi ekuitas, dan penerbitan surat utang baru. Hingga berbagai langkah strategis dalam basis kinerja operasi, melalui optimalisasi jumlah armada, simplifikasi jenis armada, hingga memaksimalkan rute penerbangan dengan kinerja yang positif.

Fase pemulihan kinerja usaha Garuda Indonesia pasca dirampungkannya proses PKPU, memiliki arti penting. 

Baca juga : Pras Ingatkan Anies Bekerja Maksimal Disisa Jabatan

Tak hanya terkait dengan upaya perusahaan untuk bangkit dari tekanan kinerja usaha, momentum ini juga menjadi landasan penting bagi Garuda, untuk melakukan pembenahan kinerja secara solid. Berbasis pada landasan good corporate governance (GCG) yang baik  pada seluruh aktivitas bisnisnya.

Terkait hal tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pengesahan rencana perdamaian ini menjadi refleksi tersendiri atas optimisme seluruh stakeholder. Khususnya kreditur, terhadap kiprah kinerja Garuda Indonesia di masa datang.

“Momentum ini, terus kami optimalkan untuk memacu pertumbuhan kinerja usaha yang positif. Khususnya, melalui fokus akselerasi basis kinerja operasional, dan penyelarasan struktur biaya perusahaan yang semakin solid, terhadap tantangan kinerja ke depan," ujar Irfan.

Hal tersebut, imbuhnya, dapat terlihat dari performa profitabilitas, yang sudah mulai diperoleh Garuda setelah melakukan efisiensi biaya-biaya. Terutama, lease cost yang disepakati dalam fase restrukturisasi.

Baca juga : Peluang Erick Thohir Besar, Walau Tidak Masuk Bursa NasDem

Dengan kesepakatan lease cost yang berhasil diperoleh secara bertahap dalam tahapan negosiasi bersama lessor, pada Mei lalu, Garuda sudah mulai membukukan profitabilitas. Meski belum kembali ke level sebelum pandemi.

“Hal ini sejalan dengan komitmen kami, untuk terus bertransformasi menjadi entitas bisnis yang lebih kuat, sehat, resilient, dan mampu melakukan akselerasi pemulihan dalam 2-3 tahun ke depan. Bertepatan dengan momentum pemulihan ekonomi nasional, serta relaksasi mobilitas masyarakat yang menjadi aspek esensial dalam pemulihan industri aviasi,” tutup Irfan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.