Dark/Light Mode

Taruhan Mahal Menunjuk Penjabat

Selasa, 31 Mei 2022 06:20 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertimbangan penunjukkan Penjabat kepala daerah mestinya dilakukan transparan. Dikomunikasikan secara bijaksana dengan gubernur. Juga disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat.

Singkirkan pertimbangan atau kalkulasi “menang kalah” di Pilkada atau Pilpres 2024. Yang penting, kesinambungan pembangunan bisa terus bergerak, bahkan diharapkan bisa lebih cepat dan efektif. Utamakan rakyat, bukan yang lain.

Baca juga : Program Baik Dan Urgen Jangan Dibuang

Hindari kegaduhan yang kontraproduktif, apalagi tahun ini sudah memasuki tahun politik menuju 2024. Pilihan-pilihan politik yang “kontroversi”, selain bisa mengundang masalah, juga bisa mengembalikan Indonesia ke era sentralisasi.

Pekan lalu misalnya, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi tidak mau melantik Penjabat bupati pilihan Mendagri Tito Karnavian. Alasannya, Kemendagri tidak memerhatikan pertimbangan atau usulan nama dari daerah.

Baca juga : Makna Legacy Bagi Pejabat

Setelah ada “komunikasi”, empat hari kemudian, Ali Mazi akhirnya melantik Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat (Mubar) Bahri dan Bupati Buton Selatan (Busel) La Ode Budiman.

Selain itu, ada juga kritikan terhadap penujukkan prajurit TNI aktif sebagai Penjabat kepala daerah. Ini dipertanyakan, karena Mahkamah Konstitusi (MK) sudah memutuskan, prajurit TNI hanya dapat menduduki jabatan sipil setelah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas aktif keprajuritan. Aturan yang sama juga berlaku untuk Polri.

Baca juga : Orang Pintar Jangan Korup

Figur yang dipilih mungkin yang terbaik, tapi ada potensi melanggar aturan. Ini yang harus diperhatikan, ditakar dan ditimbang sangat cermat. Apalagi Indonesia punya pengalaman pahit mengenai sentralisasi kekuasaan di era Orde Baru.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.