Dark/Light Mode

Hingga Semester I, Lifting Migas Sudah Capai 90 Persen Dari Target

Jumat, 12 Juli 2019 14:27 WIB
Ilustrasi pengeboran minyak. (Foto: Setkab)
Ilustrasi pengeboran minyak. (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mencatat hingga Semester I-2019, lifting migas sudah mencapai 1,8 juta Barrel Oil Ekuivalen Per Day (BOEPD). Jumlah tersebut sudah 90 persen dari target tahun ini.

“Rinciannya lifting minyak 752 ribu bopd (barrel oil per day) atau 97 persen dari target APBN, sementara lifting gas 1,05 juta boepd atau 86 persen dari target APBN,” kata Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi dikutip dari situs Setkab, di Jakarta, Kamis (11/7).

Meskipun belum mencapai target mengingat kemampuan cadangannya, namun Agung menyebut capaian ini telah didorong upaya optimalisasi serta pengembangan baru melalui pengeboran sumur baru, onstreamproyek baru, dan pemeliharaan yang optimal. “Khusus untuk minyak, decline rate-nya bahkan dapat diminimalkan hingga 3 persen. Ini prestasi mengingat secara umum, decline ratealamiah rata-rata pada kisaran 15-20 persen untuk mayoritas lapangan mature di Indonesia,” ujar Agung.

Baca juga : Kata Rommy, Uang Dari Haris Sudah Dikembalikan, Tapi Nggak Pernah Sampai

Di Semester II, diharapkan akan mulai onstream lapangan YY-ONWJ, Panen-Jabung, dan Kedung Keris-Cepu. ”Ini yang akan memberikan tambahan produksi minyak secara total sekitar 10.000 bopd, mulai Kuartal IV, juga dari Blok Merangin II, dengan tambahan produksi sekitar 1.500 bopd dari produksi eksisting di awal tahun 2019,” papar Agung.

Untuk gas, penyerapan oleh buyercukup menentukan salah satunya cargo LNG di Bontang belum terserap maksimal. Beberapa sumur pengembangan baru, antara lain di Mahakam dan Pangkah, juga masih belum memberikan outputproduksi yang optimal.

Diharapkan, pengeboran sumur baru di Semester II 2akan meningkat seiring dengan estimasi kebutuhan energi yang lebih besar di Semester II 2019.

Baca juga : Bisnis Asinan Buah Fangskitchen Naik 80 Persen

Sampai akhir Semester I, proyek Gas di TSB Phase 2 dan Seng Segat juga sudah onstream dengan tambahan produksi total 220 mmscfd yang diserap oleh buyer domestik.

“Diharapkan dapat lebih optimal di Semester II. (Lifting gas) Ini juga akan bertambah karena masih ada 6 proyek GAS hingga akhir 2019, dengan estimasi tambahan 280 mmscfd di semester II,” terang Agung.

Menurut dia, SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terus berupaya melaksanakan program pengembangan yang berkelanjutan, juga melaksanakan eksplorasi untuk menemukan cadangan migas baru. Lebih lanjut Agung menerangkan, hingga semester I ini, 75 persen lifting minyak nasional disumbang oleh 5 KKKS besar di Indonesia dengan rincian sebagai berikut:

  1. CPI : 194 ribu bopd
  2. EMCL : 220 ribu bopd
  3. Pertamina EP : 80 ribu bopd
  4. PHM : 37 ribu bopd
  5. PHE OSES : 29 ribu bopd

Baca juga : Lion Air Kasih Diskon 50 Persen Di Rute Domestik

Sementara 65 persen dari total lifting gas nasional disumbang oleh KKKS berikut:

  1. BP Tangguh : 971 mmscfd (174 ribu boepd)
  2. COPHI Grissik : 827 mmscfd (148 ribu boepd)
  3. Pertamina EP : 768 mmscfd (137 ribu boepd)
  4. PHM : 662 mmscf (118 ribu boepd)
  5. ENI Muara Bakau : 589 mmscfd (105 ribu boepd). [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.