Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Potensinya Capai Rp 4.531 Triliun
Sektor Digital Penyelamat Ekonomi RI Saat Pandemi
Selasa, 12 Juli 2022 06:35 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Indonesia sukses menjadi tujuan investasi digital paling popular di Asia Tenggara. Pemerintah optimistis ke sektor ini akan terus tumbuh berkembang.
Pemerintah memproyeksi, tahun 2025 potensi pasar digital Indonesia mencapai 146 miliar dolar AS atau sekitar Rp 2.185 triliun. Dan, berpotensi naik delapan kali lipat menjadi Rp 4.531 triliun di 2030.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, besarnya potensi ekonomi dan keuangan digital tersebut memiliki prospek cerah bagi Indonesia untuk dioptimalkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang baru.
“Hasil perdagangan ekonomi digital di Indonesia mencapai Rp 401 triliun pada 2021. Capaian tersebut seiring meningkatnya akselerasi belanja secara daring yang didukung sistem pembayaran digital,” tutur Airlangga mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan arahan dalam agenda Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022, di Nusa Dua, Bali, kemarin.
Baca juga : PLN Happy, Pemerintah Peduli Sama Masyarakat
FEKDI merupakan Side Event G20 Indonesia. Hadir dalam acara ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
Dilanjutkan Airlangga, selain penjualan secara elektronik, nilai uang elektronik di Indonesia tercatat meningkat 32,25 pada 2021.
Begitu pula dengan transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang tumbuh 245 persen. Dan, nilai transaksi perbankan digital meningkat 20,82 persen secara tahunan.
Saat ini, Indonesia memiliki 2.391 startup atau perusahaan rintisan, dua decacorn, dan delapan unicorn.
Baca juga : Pemerintah Siapkan Rp 44,8 T Untuk Penurunan Stunting
Airlangga menilai, peningkatan ekonomi digital di Indonesia menjadi bukti pertumbuhan ekonomi masih berjalan dan meningkat.
Inovasi transformasi digital jadi strategi utama dalam perubahan ekonomi Indonesia berkelanjutan.
“Apa yang kami capai ini menunjukkan kalau Indonesia menjadi tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara. Kita mewakili 40 persen dari digitalisasi di Asia Tenggara yang nilainya Rp 300 triliun,” terang Airlangga.
Karenanya, Ketua Umum Partai Golkar itu ingin digitalisasi ekonomi dan keuangan terus diakselerasi dengan perbaikan capaian inklusif keuangan.
Baca juga : Pencairan PEN Capai Rp 95,13 Triliun Hingga 3 Juni 2022
Berdasarkan Survei Keuangan Ekonomi Inklusif yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) dan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), inklusi keuangan di Indonesia baru sebesar 65,4 persen dengan produk dan layanan keuangan 83,6 persen.
“Saya optimistis inklusi keuangan Indonesia bisa mencapai target sebesar 90 persen pada 2024, dengan penguatan sinergi, akselerasi, dan implementasi di tingkat nasional dan daerah,” tegasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya