Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Potensinya Capai Rp 4.531 Triliun
Sektor Digital Penyelamat Ekonomi RI Saat Pandemi
Selasa, 12 Juli 2022 06:35 WIB
Sebelumnya
Ke depan, Airlangga menekankan, digitalisasi perlu dijaga dengan penguatan sinergi, investasi dan kebijakan sebagai fondasi untuk membangun Indonesia maju.
Sinergi antar otoritas, industri, dan masyarakat selama ini telah mampu mendorong stabilitas. Terutama untuk perbaikan ekonomi nasional.
Menurutnya, pemulihan kesehatan dan penguatan kapasitas kelembagaan juga harus terus didorong agar efisiensi dan produktivitas bisa terus dicapai.
“Presiden Jokowi mengatakan Presidensi G20 Indonesia adalah momentum yang tepat untuk memperkuat ekonomi dan sinergi antara negara dalam memperkuat konektivitas,” tegas Airlangga.
Baca juga : PLN Happy, Pemerintah Peduli Sama Masyarakat
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut sektor digital menjadi penyelamat bagi Indonesia dalam melewati masa pandemi Covid-19.
Selama pandemi, seluruh masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat Sehingga transaksi keuangan bergeser menjadi digital.
Salah satunya, melalui penggunaan sistem pembayaran digital melalui BI fast payment yang memungkinkan masyarakat bertransaksi antarbank secara online dengan biaya yang lebih murah.
“Digital menyelamatkan ekonomi kita. Dan ke depan akan menjadi pilar Indonesia maju,” ujar Perry.
Baca juga : Pemerintah Siapkan Rp 44,8 T Untuk Penurunan Stunting
Ia menyebutkan, saat ini QRIS sudah digunakan oleh sekitar 18,7 juta merchant dan pengguna, di mana hampir 90 persennya merupakan UMKM (Usaha Mikro Kecil Dan Menengah).
“Insya Allah tahun ini bisa mencapai 30 juta dan semoga dalam 3 tahun ke depan seluruh UMKM yang berjumlah sekitar 65 juta itu sudah terdigitalkan,” jelas Perry.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengamini besarnya potensi ekonomi digital di Indonesia.
“Nilai kontribusi ekonomi digital kita akan meningkat dua sampai tiga kali lipat pada 4-5 tahun mendatang, dibandingkan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini didukung oleh besarnya populasi anak muda Indonesia yang lebih cepat beradaptasi terhadap internet dan jumlah e-commerce yang meningkat pada 3 tahun terakhir,” kata Yusuf kepada Rakyat Merdeka.
Baca juga : Pencairan PEN Capai Rp 95,13 Triliun Hingga 3 Juni 2022
Namun begitu, kata dia, dibutuhkan strategi untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital. Pasalnya, belum seluruh wilayah Indonesia yang memiliki koneksi internet yang baik dan tingkat literasi digital yang merata. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya