Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementan Fokus Subsidi NPK Dan Urea, Pengamat Paparkan Dasar Pemupukan

Kamis, 14 Juli 2022 17:35 WIB
Ilustrasi pupuk Urea dan NPK/Ist
Ilustrasi pupuk Urea dan NPK/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) mengalihkan fokus pupuk subsidi untuk NPK dan Urea. Hal itu merupakan upaya Kementan memfokuskan dasar pemupukan.

Akademisi Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Dirga Sapta Sara menerangkan, pertanian merupakan penghasil utama dari produk pangan, sandang dan papan, yang merupakan kebutuhan primer manusia. 

Oleh karenanya, petani dan pertanian harus mendapat perhatian dan perlindungan dari pemerintah. 

Pasalnya, bukan tanpa alasan petani dan pertanian harus mendapat perhatian penuh pemerintah. Sebab, katanya, ketahanan pangan sangat menentukan kedaulatan berbangsa dan bernegara.  

Baca juga : Prabowo Jalan Di Tempat

“Salah satunya dengan pemberian subsidi untuk sarana produksi pertanian. Dalam hal ini subsidi pupuk," kata Dirga yang juga diamini Ichsan Nurul Bari, Akademisi di Prodi Agroteknologi, Faperta Unpad, Kamis (14/7).

Menurut dia, salah satu hal utama dan unsur mutlak yang diperlukan dalam pertumbuhan tanaman, di antaranya Nitrogen (N), fosfor (P) dan Kalium (K).

“Produk pupuk sintetik yang memiliki kandungan unsur esensial tersebut, antara lain Urea, NPK dan ZA," terang dia.

Dirga mengatakan, untuk menunjang kedaulatan pangan, perlindungan petani, dalam hal ini subsidi pupuk, seharusnya dikelola lebih baik, lebih memadai dan lebih tepat sasaran.

Baca juga : Penyaluran BBM Subsidi Harus Dibatasi, Pengamat: Kuota Jebol, Siapa Menanggung?

Ichsan Nurul Bari menambahkan, subsidi pupuk anorganik merupakan salah satu upaya pemerintah mendorong petani untuk meningkatkan produktivitas tanaman. 

"Pupuk anorganik dengan kadar tinggi masih diperlukan petani untuk mencukupi kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman," ujarnya.

Kendati begitu, Ichsan mengatakan, jika penerapan pupuk anorganik terus menerus akan mengakibatkan produktivitas tanah menurun. 

“Untuk itu, perlu diimbangi dengan penambahan pupuk organik guna terciptanya pertanian yang berkelanjutan (sustainable agriculture) tanpa mengurangi produksi," tutur Ichsan.

Baca juga : Jaga Ketahanan Energi Nasional, Pertamina Genjot Produksi Migas Hingga 17 Persen

Sebagaimana diketahui, berdasarkan rekomendasi Panja Pupuk Komisi IV DPR, pemerintah rencananya akan melakukan kebijakan redistribusi pupuk bersubsidi per Juli ini. Hal ini menindaklanjuti tantangan ketahanan pangan dan stabilitas keuangan.

Subsidi ini akan fokus pada pupuk Urea dan NPK yang selama ini banyak digunakan para petani pada pangan pokok dan komoditas strategis pertanian, yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap laju inflasi.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.