Dark/Light Mode

26 Bulan Beruntun, Kinerja Impresif

Wow Keren, Surplus Semester I 2022 Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Jumat, 15 Juli 2022 20:00 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Humas Ekon)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Humas Ekon)

 Sebelumnya 
Nilai ekspor pada Juni 2022 dilaporkan mencapai 26,09 miliar dolar AS atau Rp 391,26 triliun. Atau tumbuh signifikan sebesar 40,68 persen yoy.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga Juni 2022, telah mencapai 141,07 miliar dolar AS atau Rp 2,12 kuadriliun. Atau tumbuh sebesar 37,11 persen ctc.

Peningkatan ekspor nonmigas tertinggi pada Juni 2022 dibandingkan Mei 2022, terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) sebesar 2.538,9 juta dolar AS atau Rp 38,07 triliun.

Kenaikan ini terjadi, terutama karena keran ekspor komoditas ini telah dibuka kembali.

Baca juga : Luncurkan Buku Kinerja Tahunan, Fraksi NasDem DPR Tetap Kritis Di Masa Krisis

Salah satu komoditas andalan Indonesia yang terus didorong untuk melakukan pengembangan dan inovasi adalah produk kendaraan dan bagiannya (HS 87).

Komoditas ini memiliki nilai tambah tinggi, dengan total ekspor sepanjang Januari - Juni 2022 sebesar 4,96 miliar dolar AS atau Rp 74,40 triliun. 

Nilai tersebut mengalami pertumbuhan double digit sebesar 13,32 persen, jika dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Sejalan dengan upaya pemerintah memacu peningkatan output dari sektor industri pengolahan, posisi PMI Manufaktur Indonesia pada Juni 2022, juga menunjukkan level ekspansif dengan berada pada level 50,2.

Baca juga : Kasus Sembuh Cetak Rekor Tertinggi Selama Pandemi, BOR Nasional 37 Persen

Level ekspansif ini juga telah bertahan selama 10 bulan beruntun.

Hasil survei PMI Manufaktur yang diterbitkan oleh S&P Global ini juga menyampaikan, responden manufaktur Indonesia berekspektasi positif terhadap kinerja perekonomian selama 12 bulan ke depan. Meski tantangan global, terutama dan disrupsi rantai pasok dan konflik Rusia-Ukraina, masih berlanjut.

Sementara itu, pada Mei 2022, impor Indonesia tercatat sebesar 21,00 miliar dolar AS atau Rp 315,30 triliun.

Jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya (Juni 2022), nilai impor telah meningkat sebesar 21,98 persen yoy.

Baca juga : Prancis Ngekor Inggris Cabut Aturan Masker...

Positifnya, kontributor utama impor Indonesia berasal dari golongan bahan baku/penolong dengan porsi sebesar 77,27 persen. Disusul barang modal 14,65 persen. Sementara barang konsumsi, hanya 8,08 persen dari total ekspor.

Dengan demikian, besarnya impor bahan baku ini dapat dioptimalkan menjadi produk yang lebih bernilai tambah. Sehingga, dapat memacu output nasional. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.