Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Masih Lemes Pagi Ini, Rupiah Butuh Vitamin

Rabu, 20 Juli 2022 09:48 WIB
Rupiah dan dolar AS. (Foto: Antara)
Rupiah dan dolar AS. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,01 persen ke level Rp 14.977 per dolar AS pada perdagangan dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.981 per dolar AS.

Sementara mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura naik 0,07 persen, won Korea Selatan menguat 0,36 persen, dolar Taiwan naik 0,03 persen, bath Thailand menguat 0,03 persen, yuan China menguat 0,03 persen, dan rupee India menguat 0,04 persen.

Baca juga : Kemarin Menguat, Pagi Ini Rupiah Loyo

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya terkoreksi 0,07 persen ke posisi 106,48. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,20 persen ke level Rp 15.317, terhadap poundsterling Inggris naik 0,20 persen ke level Rp 17.898, dan terhadap dolar Australia menguat 0,38 persen ke level Rp 10.324.

Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra mengatakan, sepanjang hari ini, pasar berekspektasi The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) dalam rapat bulan ini. Sebelumnya, banyak pihak memproyeksi bank sentral AS akan mengerek suku bunga acuan hingga 100 bps pada Juli 2022.

Baca juga : Polisi Tembak Polisi Di Rumah Jenderal Polisi

"Diharapkan hal ini membantu mendorong pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lain. Selain itu, ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan dalam rapat bank sentral Eropa sebesar 50 bps pada esok hari juga semakin menekan dolar AS,” ucap Ariston di Jakarta, Rabu (20/7).

Namun bank sentral  lain juga masih akan menaikkan suku bunga acuan untuk memerangi inflasi di negara masing-masing, seperti Australia, Inggris, dan Kanada. “Jika bank sentral negara lain ikut mengerek suku bunga acuan, maka spread dengan suku bunga acuan AS semakin besar. Hal tersebut membuat dolar AS tertekan terhadap mata uang sejumlah negara,” sebut Ariston.

Baca juga : Inflasi AS Melonjak, Rupiah Mau Sentuh Rp 15 Ribu Lagi

Ia pun memproyeksi mata uang Garuda bergerak dalam rentang support Rp 14.930 per dolar AS dan resistance Rp 15 ribu per dolar AS sepanjang hari ini.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.