Dark/Light Mode

Asosiasi BPRS Resmikan Graha BPR Syariah Indonesia

Jumat, 22 Juli 2022 09:03 WIB
Pengurus DPP Kompartemen BPR Syariah bersama perwakilan OJK melakukan proses peresmian Graha BPR Syariah Indonesia. (Foto : ist)
Pengurus DPP Kompartemen BPR Syariah bersama perwakilan OJK melakukan proses peresmian Graha BPR Syariah Indonesia. (Foto : ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Asosiasi BPR Syariah Indonesia meresmikan Graha BPR Syariah Indonesia untuk menggerakkan industri BPR Syariah di Indonesia pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pertengahan Juli lalu.

Ketua Umum DPP Kompartemen BPR Syariah Asbisindo Cahyo Kartiko  menuturkan Graha BPR Syariah didirkan untuk memberikan wadah praktisi BPR Syariah bersinergi dalam pengembangan jasa layanan keuangan syariah.

“Graha BPR Syariah Indonesia merupakan rumah kami dalam membesarkan industri. Ini merupakan identitas kami sebagai sebuah bank syariah dalam melirik dan membangun ekonomi masyarakat terutama para pelaku usaha,” jelasnya.

Indusrti BPR Syariah, menurut Cahyo saat ini telah berjalan selama dua dekade dan mengalami perubahan serta tantangan besar.

Baca juga : Dubes Fadjroel Resmikan Persatuan Pelajar Indonesia Di Kazakhstan

Hal ini bisa terlihat dari aspek kelembagaan, infrastruktur penunjang, perangkat regulasi dan sistem pengawasan, serta awareness dan literasi masyarakat yang terus memberikan pertumbuhan bagi industri.

“Industri BPR Syariah secara keseluruah telah membukukan asset hingga mei 2022 sebesar 14% yakni Rp. 17,55 T. Begitu pula dengan kenaikan Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan mengalami pertumbuhan masing-masing 16% menjadi Rp. 11,90 T dan Rp. 12,92 T,” ungkapnya.

Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa industri BPRS mampu bertahan menghadapi berbagai tantangan dan hambatan serta mampu memanfaatkan peluang yang ada untuk meraih kepercayaan masyarakat untuk bermitra dengan BPR Syariah.

Oleh karena itu, Industri BPR Syariah terus berbenah dari sisi eksternal menghadapi berbagai perubahan dan tantangan yang ada. Mulai dari perubahan ekosistem global dan nasional atas perilaku masyarakat terhadap perekonomian akan penggunaan transaksi online baik dalam kebutuhan dana maupun investasi.

Baca juga : Garmin Resmi Perkenalkan Klub Lari Eksklusifnya Di Indonesia

“Kami terus menjawab perubahan ini dengan melalukan inovasi produk. Dan bergerak melakukan sinergitas dengan lembaga keuangan lain yang telah kuat teknologinya agar industriI BPR Syariah bisa mengikuti perubahan tersebut,”ucap Cahyo.

Apalagi industri BPR Syariah sedang menghadapi persaingan usaha yang begitu ketat dengan masuknya lembaga keuangan lainya pada segmen usaha menengah kecil dan mikro (UMKM). Dimana bank umum, fintech lending, laku pandai dan LKM ikut aktif menggarap pasar segmen UMKM dengan kekuatan modal dan tekonologi yang dimiliki.

“Populasi BPR Syariah dengan kategori BPR skala kecil harus bersaing dengan lembaga besar yang mempunyai modal kuat. Mereka memiliki Infrastruktur TI yang bagus sedangkan kami di BPR Syariah terbatas. Ini memunculkan potensi risiko baru dalam pemanfaatan TI,” tutunya.

Namun kabar baik datang dari Otoritas Jasa Keuangan yang mengeluarkan Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia dengan membawa tiga arah pengembangan yang terdiri dari Penguatan Identitas Perbankan Syariah, Sinergi Ekosistem Ekonomi Syariah dan Penguatan Perizinan, Pengaturan, Dan Pengawasan. 

Baca juga : Petrokimia Gresik Resmikan Pabrik NPK Organik Phonska Alam Pertama Di Indonesia

“Ini merupakan angin segar bagi kami bagi industri BPR Syariah. Peluncuran Roadmap ini akan kami mendukung sebagai upaya pengembangan ekonomi syariah ditanah air yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun otoritas. Roadmap ini membawa visi mewujudkan perbankan syariah yang resilient, berdaya saing tinggi, dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan pembangunan sosia,” ungkap Cahyo.

Selain itu pula, Industri BPR Syariah tengah membangun sinergi ekosistem ekonomi syariah termasuk dalam upaya pengembangan Sinergi Digitalisasi BPR Syariah. Upaya membangun sinergi dalam Era Digitalisasi ini dibutuhkan dan perlu mendapat perhatian serius untuk dikawal dan diwujudkan.

“Untuk itu kami berusaha melaksanakan berbagai upaya peningkatan awareness terhadap masyarakat dengan membangun ekosistem agar keberadaan BPRS di tanah air bisa dirasakan masyarakat yang salah satunya adalah penetapaan Hari BPRS yang diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan,” tutup Cahyo.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.