Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Picu Inflasi, DPR Tolak Kenaikan Harga BBM Dan Gas Nonsubsidi

Selasa, 12 Juli 2022 14:44 WIB
Antrean masyarakat mengisi BBM di sebuah SPBU. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)
Antrean masyarakat mengisi BBM di sebuah SPBU. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VII DPR Mulyanto, menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan LPG nonsubsidi. Kebijakan itu sangat tidak tepat dilakukan di tengah naiknya harga bahan pokok saat ini.

Kenaikan ini diyakini akan berdampak besar dan mendorong terjadinya inflasi secara nasional.

Baca juga : Kamrussamad: Waspadai Kenaikan Biaya Impor Dampak Pelemahan Rupiah

"Kenaikan ini apat meningkatkan inflasi. Sementara daya beli masyarakat belum pulih benar dari hantaman Covid-19, tentu hal ini akan memberatkan mereka," ucap Mulyanto kepada wartawan, Selasa (12/7).

Mulyanto memahami tekanan atas APBN dan keuangan Pertamina atas kenaikan harga minyak dan gas (migas) dunia pada saat ini, namun besaran kenaikan harga BBM maupun dan elpiji nonsubsidi harus mempertimbangkan daya beli masyarakat.

Baca juga : Tebar Hewan Kurban, Netty Aher: Idul Adha Momentum Saling Berbagi

"Untuk usaha mikro dan kecil, tetap harus terbuka aksesibilitasnya untuk mendapatkan BBM dan LPG subsidi. Ini harus dijamin pemerintah," ucapnya.

Diketahui, harga bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji nonsubsidi pada 10 Juli 2022. BBM subsidi mengalami penyesuaian harga adalah jenis Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite (CN 51), dan Pertamina Dex (CN 53). Sedangkan, harga LPG nonsubsidi seperti Bright Gas 5,5 kg dan tabung elpiji 12 kg disesuaikan sekitar Rp 2.000 per kg.

Baca juga : Tutup Masa Sidang, DPR Sudah Sahkan 11 UU Dan 4 RUU Inisiatif

Penyesuaian harga ini dilakukan mengikuti tren harga pada industri minyak dan gas dunia. Tercatat harga minyak ICP per Juni menyentuh angka 117,62 dolar AS per barel, lebih tinggi sekitar 37 persen dari harga ICP pada Januari 2022.

Begitu pula dengan LPG, tren harga (CPA) pada Juli ini mencapai 725 dolar AS per Metrik Ton (MT) atau lebih tinggi 13 persen dari rata-rata CPA sepanjang 2021. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.