Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Industri Kendaraan Listrik Dilirik

Erick: Investasi Korsel Mantapkan Krakatau Steel Jadi Pemain Baja Terbesar Di Asia Tenggara

Jumat, 29 Juli 2022 07:06 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) saat mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan ke Korea Selatan, yang antara lain juga diikuti oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Tampak Presiden Jokowi sedang berjabat tangan dengan Presiden Korsel, Yoon Suk-yeol. (Foto: Istimewa)
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) saat mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan ke Korea Selatan, yang antara lain juga diikuti oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Tampak Presiden Jokowi sedang berjabat tangan dengan Presiden Korsel, Yoon Suk-yeol. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir menyambut positif rencana investasi Posco Korea Selatan (Korsel) senilai 3,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 52,2 triliun.

Hal ini disampaikan Erick saat mendampingi Presiden Jokowi, menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Investasi RI/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, dan CEO Posco Kim Hag Dong di Seoul, Korsel, Kamis (28/7).

Erick menilai, rencana investasi dari Posco akan semakin memperkuat visi PT Krakatau Steel - perusahaan patungan antara PT Krakatau Steel dan Posco - menjadi pemain baja terbesar di Asia Tenggara.

"Sesuai arahan Presiden dalam mengurangi impor bahan baku, hari ini penandatanganan MoU kerja sama strategis antara Krakatau Steel dan Posco di bidang industri baja, disaksikan Pak Presiden. Tentu, MoU menjadi satu langkah nyata BUMN dalam mendukung penguatan ekosistem industri baja dan otomotif di Indonesia," kata Erick.

Nilai investasi itu akan terwujud dalam bentuk peningkatan kapasitas produksi baja otomotif, untuk industri kendaraan listrik hingga proyek Ibu Kota Nusantara.

Baca juga : Erick Thohir: Saya Bisa Merasakan Kegalauan Petugas Di Lapangan

Erick menyebut kerja sama ini juga kian memperkokoh ekosistem baja nasional yang terintegrasi.

"Posco tahu, kita punya sumber daya alam besar untuk pengembangan industri kendaraan listrik. Belum lagi market kita juga besar. Indonesia dilihat punya potensi besar menjadi pemain global dalam industri ini," papar Erick.

Tak cuma itu, Posco juga melihat keberhasilan transformasi Krakatau Steel, yang sukses membalikkan kondisi perusahaan dari rugi menjadi untung, dari perusahan konvensional menjadi modern. Bahkan mampu menekan impor, serta memperkuat ketahanan bangsa.

Posco mengapresiasi langkah transformasi Krakatau Steel melalui restrukturisasi utang, perbaikan arus kas, efisiensi, dan proses bisnis yang baik.

"Bayangkan bertahun-tahun, delapan tahun rugi terus, tapi tahun lalu Krakatau Steel sudah bisa untung Rp 800 miliar," ujar Erick.

Baca juga : Antisipasi Kemarau, Kementan Percepat Fasilitasi Bantuan Pompanisasi Dan Pipanisasi Di Jawa Tengah

Peningkatan kerja sama investasi tak sekadar memperkuat daya saing BUMN, tetapi juga mampu menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi.

BUMN yang merupakan sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia, diharapkan bisa menjadi garda terdepan dalam peningkatan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat.

"Sumber daya alam dan market yang besar ini tidak akan ada artinya, jika tidak berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja. Ini yang menjadi fokus dan komitmen bersama antara Krakatau Steel dan Posco," beber Erick.

Mantan Presiden Inter Milan itu juga membuka peluang bagi Korsel, untuk berinvestasi di sektor kesehatan. Mengingat saat ini Indonesia kini tengah serius membangun kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan di Sanur, Bali, dengan dukungan penuh dari BUMN sektor rumah sakit dan farmasi.

"KEK Sanur bakal menjadi pusat wisata kesehatan dan kebugaran dengan fasilitas berstandar internasional," ucap Erick.

Baca juga : Domain .id PANDI Jadi Juara Di Asia Tenggara

Tak hanya itu, Erick juga membuka peluang kerja sama antara Telkom Group dengan Korsel.

Erick menyampaikan, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, yang mencapai Rp 4.500 triliun pada 2030 atau delapan kali lebih besar dari PDB.

"Telkom saat ini sedang fokus dalam pengembangan infrastruktur digital. Sedangkan Telkomsel, fokus sebagai agregator untuk konten kreatif. Tentu Korsel juga punya minat yang sama terkait prospek ekonomi digital," terang Erick. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.