Dark/Light Mode

Pengamat Apresiasi Airlangga Berperan Penting Dalam Ekosistem Kendaraan Listrik

Kamis, 11 Agustus 2022 11:22 WIB
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan/Ist
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Langkah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia mendapatkan apresiasi.

“Langkah yang dilakukan Pak Airlangga sangat bagus. Mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi positif dalam pelaksanaan KTT G20, dan pastinya dalam perkembangan ekosistem mobil listrik di Indonesia,” kata Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan di Jakarta, Rabu (10/8). 

Menurut Mamit, Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini, banyak bertemu dengan pejabat produsen otomotif, baik dalam kunjungannya ke Jepang beberapa waktu lalu maupun di Jakarta. 

Baca juga : Bupati Raja Ampat Apresiasi DAS Maya Pimpinan Johanes Jaga Ekosistem Bahari

Selain mendorong industri kendaraan listrik, yaitu ikut dalam peluncuran mobil listrik asal pabrikan Wuling, Airlangga juga menginisiasi penggunaan mobil listrik untuk delegasi G20. Yakni Lexus UX 300e yang didatangkan dari Jepang.

Indonesia, kata Mamit, cukup siap untuk mengadaptasi gaya hidup kendaraan listrik. Namun, memang masih ada kendala pada infrastruktur dan juga harga kendaraannya. 

“Memang salah satu kendala kendaraan listrik terkait infrastruktur. Bagaimana PLN terutama bisa meningkatkan SPKLU, sehingga masyarakat bisa lebih mudah melakukan pengisian,” ungkap Mamit.

Baca juga : Dongkrak Produksi, Pandawa Agri Indonesia Bangun Ekosistem Pertanian

Tren otomotif global, lanjut Mamit, kini bergerak ke arah kendaraan ramah lingkungan. Ini juga sesuai dengan target Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) atau netral karbon pada 2060. 

“Kita tahu tren global sudah menuju kepada EV,  baik itu mobil listrik maupun lainnya. Ini salah satu upaya kita mengurangi emisi gas rumah kaca sesuai dengan komitmen penurunan emisi karbon 29 persen pada 2030, bahkan kita punya target zero emission di 2060,” jelas Mamit.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim, saat ini sudah ada 101 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di 73 lokasi yang tersebar di berbagai daerah. 

Baca juga : Ayo, Manfaatkan Ruang Digital

Namun, Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia pasti akan mendapat untung besar dari bisnis kendaraan listrik ini. 

“Potensi nikel yang kita miliki sebisa mungkin jadi pemain utama di EV. Jangan hanya jadi penonton, tetapi gimana jadi ekosistem yang memberikan efek besar bagi perekonomian,” pungkas Mamit.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.