Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi tengah menggencarkan penanaman sorgum di dalam negeri. Di tengah ketidakpastian global yang menciptakan krisis pangan, Jokowi mengajak para pengusaha menanam sorgum. Sebab, bisnis di bidang pangan merupakan usaha prospektif.
Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah mendukung upaya Jokowi yang mengajak pengusaha dan masyarakat menanam sorgum guna mensubstitusi dan menekan laju impor gandum.
“Saya kira wacana yang sangat bagus ya, ajakan yang bagus, memang situasinya harus memaksa kita melakukan itu. Kenapa? karena situasi pangan kita sudah terlalu dalam ya masuk dalam perangkap jebakan impor lah kira-kira begitu,” kata Said, Kamis (25/8).
Said menyoroti ketergantungan Indonesia terhadap gandum yang masih harus diimpor. Dan efek perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan ratusan juta ton gandum di kedua negara itu tertahan.
Baca juga : Jokowi Minta Layanan e-Katalog Harus Mudah Diakses
Oleh karena itu, Said mendorong pemerintah segera menyiapkan alternatif pangan utama ketika mengalami gangguan rantai pasok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Sayangnya, gandum itu sekarang jadi komoditas atau bahan pangan yang dikonsumsi terbesar setelah padi sebagai sumber karbohidrat. Sehingga kalau memang gandumnya ada gangguan, pasti ada pengaruh di dalam negeri dan mungkin presiden melihat ini bagus ya,” ucapnya.
Menurut Said, penanaman sorgum sudah dilakukan sejak dahulu. Sebab, memiliki potensi besar dan cocok untuk menggantikqn gandum.
“Sebenarnya kalau konteks sorgum, kalau dibuat subtitusi gandum itu jelas ya dan harusnya dari dulu karena punya potensi sangat besar. Sorgum punya kesejarahan yang lama juga di konteks Indonesia, secara ekologi cocok.” Katanya.
Baca juga : Komitmen Dan Realisasi Kemudahan Berusaha Kudu Didukung Pembangunan Infrastruktur
Dengan potensi besar yang dimiliki sorgum, sudah seharusnya diproduksi secara masif dengan memperkuat sisi produtifitasnya.
“Kalau ditanya potensial ya sangat potensial dari sisi produksi, walaupun masih ada hal yang perlu diperkuat. Misalnya di sorgum yang ditanam oleh masyarakat selama ini produktivitasnya masih rendah,” ucapnya.
Karena memang proses budidayanya belum intensif. Pertanyaannya kemudian, kenapa belum intensif ya karena tidak ada insentif yang didapat.
“Kalau mau didorong jadi komoditas penting, mau nggak mau tadi instrumen teknologi, instrumen pendampingan, supaya produktivitasnya naik ya jadi syarat kan gitu,” ujar Said.
Baca juga : Jokowi: Jangan Sampai Daya Beli Rakyat Turun
Namun, kata Said, perlu dibuatkan peta jalan atau road map jelas untuk dijalankan agar dapat memproduksi sorgum dengan efektif dan efisien.
Tidak hanya sorgum, untuk menekan impor dan ketahanan pangan nasional produk holtikultura, juga perlu mendapat perhatian pemerintah untuk dibuatkan peta jalan ketahanan pangan nasional.
“Itu yang perlu dipikirkan. Termasuk buah-buahan, produk holtikultura banyak juga impor. Artinya, harus ada satu desain yang komprehensif dan gradual, dalam arti strategi perubahannya jelas seperti apa dan seterusnya,” terangnya.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya