Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Akhir Pekan, Rupiah Masih Babak Belur

Jumat, 2 September 2022 10:00 WIB
Rupiah dan dolar AS. (Foto: Ist)
Rupiah dan dolar AS. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang akhir pekan, nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,13 persen ke level Rp 14.902 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.882.

Pergerakan mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang naik 0,13 persen, dolar Singapura melonjak 0,10 persen, won Korea Selatan naik 0,05 persen, peso Filipina anjlok 0,74 persen, yuan China naik 0,09 persen, baht Thailand minus 0,05 persen.

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,19 persen ke level 108,905. Kenaikan tersebut disebut melonjak ke level tertinggi 20 tahun terakhir akhir perdagangan AS.

Baca juga : Jokowi Tegaskan, 3 DOB Papua Lahir Dari Bawah

Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro anjlok 0,49 persen ke level Rp 14.835, terhadap poundsterling Inggris minus 0,36 persen ke level Rp 17.194, dan terhadap dolar Australia melemah 0,34 persen ke level Rp 10.108.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyebut, kenaikan dolar tersebut setelah data menunjukkan ekonomi AS yang tangguh, memberi Federal Reserve lebih banyak ruang untuk secara agresif menaikkan suku bunga guna meredam inflasi. 

“Mata uang AS itu menguat setelah laporan pemerintah menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran menurun lebih lanjut minggu lalu, konsisten dengan permintaan yang kuat untuk pekerja dan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat,” jelasnya dalam riset harian, Jumat (2/9).

Baca juga : Sinyal The Fed Kerek Suku Bunga Makin Kuat, Rupiah Babak Belur

Laporan tersebut juga menunjukkan lebih sedikit PHK pada Agustus, meskipun ada kenaikan suku bunga yang besar dan kuat dari Fed untuk melawan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade, yang telah meningkatkan risiko resesi.

Sementara itu dari domestik, dia menyebutkan terdapat sentimen terkait pemerintah yang menetapkan untuk mulai melakukan pengalihan subsidi, untuk langsung diberikan kepada kelompok yang tidak mampu.  

Hal tersebut berkaitan dengan distribusi manfaat subsidi dan kompensasi energi saat ini, lebih banyak dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu. 

Baca juga : Anies Resmikan Pesantren Difabel Di Lebak Bulus

Ia pun memproyeksi nilai tukar rupiah bergerak fluktuatif tetapi ditutup melemah pada rentang  Rp 14.870-Rp 14.930 per dolar AS.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.