Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sri Mul: BBM Naik, Pemerintah Pelototi Dampaknya Terhadap Inflasi & Kemiskinan

Sabtu, 3 September 2022 14:13 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers soal pengalihan subsidi BBM di Istana Kepresidenan, Sabtu (3/9). (Foto: YouTube)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers soal pengalihan subsidi BBM di Istana Kepresidenan, Sabtu (3/9). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah telah menaikkan anggaran subsidi hingga 3 kali lipat, sesuai Perpres 1998.

Kenaikan anggaran tersebut dilakukan dalam bentuk subsidi BBM dan elpiji, dari semula Rp 77,5 triliun menjadi Rp 149,4 triliun.

Untuk listrik, naik dari Rp 56,5 triliun menjadi Rp 59,6 triliun. 

Sementara kompensasi untuk BBM naik dari Rp 18,5 triliun menjadi Rp 252,5 triliun. Sedangkan kompensasi untuk listrik, naik dari nol menjadi Rp 41 triliun. 

"Sehingga, total subsidi dan kompensasi untuk BBM, elpiji, dan listrik mencapai Rp 502,4 triliun. Angka ini dihitung berdasarkan rata-rata ICP (Indonesia Crude Price/minyak mentah Indonesia, Red), yang dapat mencapai 105 dolar Amerika per barel, dengan kurs Rp 14.700. Serta volume Pertalite yang diperkirakan mencapai 29 juta kilo liter, dan olume solar bersubsidi 14,44 juta kilo liter," jelas Sri Mul dalam konferensi pers soal pengalihan subsidi bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Sabtu (3/9).

Dalam kesempatan tersebut, Sri Mul juga memberikan penjelasan kepada sebagian masyakarat yang bertanya-tanya, karena harga minyak dalam sebulan terakhir, agak mengalami penurunan. 

Baca juga : Media Internasional Soroti Kekerasan Terhadap Etnis Minoritas China

Terkait hal tersebut, pihaknya terus melakukan penghitungan.

Menurut Sri Mul, dengan harga minyak ICP yang turun ke 90 dolar AS sekalipun, harga rata-rata satu tahun ICP masih bertengger di 98,8 dolar AS. Atau nyaris 99 dolar AS. 

Atau, kalaupun harga minyak turun sampai di bawah 90 dolar AS, maka keseluruhan tahun rata-rata ICP Indonesia masih 97 dolar AS. 

"Dengan perhitungan ini, maka kenaikan subsidi yang waktu itu disampaikan di media, dari Rp 502 triliun tetap akan naik. Tidak menjadi Rp 698 triliun, tetapi menjadi Rp 653 triliun. Itu kalau harga ICP rata-rata 99 dolar AS. Atau turun 90 dolar AS sampai Desember," terang Sri Mul.

Kalau harga ICP ada di angka 85 dolar AS sampai Desember, maka subsidi naik menjadi Rp 502 triliun menjadi Rp 640 triliun. 

"Ini adalah kenaikan Rp 137 triliun atau Rp 151 triliun. Tergantung harga ICP," ujar Sri Mul.

Baca juga : Syarief Hasan: BBM Naik, Daya Beli Rakyat Turun

Dia menambahkan, perkembangan harga ICP ini harus dan akan terus dimonitor oleh pemerintah. Karena suasana geopolitik dan proyeksi ekonomi dunia masih akan sangat dinamis. 

"Kami akan terus mengalokasikan subsidi bagi masyarakat sebesar Rp 591 triliun apabila harga ICP-nya ada di angka 85 dolar AS. Atau Rp 605 triliun, apabila harga ICP-nya 99 dolar AS. Apabila harga ICP-nya di atas 100, maka total subsidi masyarakat terhadap BBM akan mencapai Rp 649 triliun," urai Sri Mul.

"Inilah yang tadi disampaikan Bapak Presiden. Sebagian dari belanja negara yang tadinya untuk keseluruhan subsidi, digunakan untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat," tandasnya.

Tak kalah penting, pemerintah juga akan memantau dampak inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan, dari kenaikan harga BBM yang diumumkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada hari ini.

"Kita perkirakan, bansos yang diberikan tambahan Rp 24,71 triliun, maka kita bisa menahan pertambahan jumlah kemiskinan. Sehingga, bisa tetap kita jaga dan turunkan, melalui program-program pemerintah lainnya," pungkas Sri Mul. ■

 

Baca juga : PKS: BBM Naik, Target Pemerintah Berantas Stunting Sulit Tercapai

 

 

 

 

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.