Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Transaksi INA-Waskita Untuk Tol Trans Jawa Tuntas

Erick: Ini Bukti Kita Mampu Bangun Infrastruktur Dengan Investasi, Bukan Utang

Selasa, 6 September 2022 20:19 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara penyelesaian
transaksi kerja sama investasi antara Indonesia Investment Authority (INA) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) beserta anak perusahaannya, Selasa (6/9). (Foto: Humas BUMN)
Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara penyelesaian transaksi kerja sama investasi antara Indonesia Investment Authority (INA) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) beserta anak perusahaannya, Selasa (6/9). (Foto: Humas BUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik penyelesaian transaksi kerja sama investasi antara Indonesia Investment Authority (INA) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) beserta anak perusahaannya PT Waskita Toll Road (WTTR) untuk dua ruas Jalan Tol Trans Jawa, yakni Tol Kanci – Pejagan dan Tol Pejagan – Pemalang, Selasa (6/9).

Kerja sama dan kesepakatan pencairan dana dari INA itu dilakukan melalui anak perusahaan, yang sepenuhnya milik lembaga pengelola investasi Indonesia itu. Yaitu PT Rafflesia Investasi Indonesia (RII) dan PT Abhinaya Investasi Indonesia (AII).

 

Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menyaksikan penyelesaian transaksi kerja sama investasi antara Indonesia Investment Authority (INA) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) beserta anak perusahaannya PT Waskita Toll Road (WTTR) untuk dua ruas Jalan Tol Trans Jawa, Selasa (6/9). (Foto: Humas BUMN)

 

Ini membuat arus kas Waskita Karya semakin kuat untuk pengembangan proyek-proyek lanjutan.

Baca juga : Obati Kangen Tanah Air Dengan Cafe Batavia Brussels

"Dalam kondisi apa pun, pembangunan infrastruktur harus terus berjalan. Dengan skema ini, kita membuktikan bahwa infrastruktur bisa dibangun dengan investasi, dan yang terpenting, tanpa utang," papar Erick dalam keterangannya, Selasa (6/9).

"Posisi di neraca pun lebih baik. Tidak menjadi beban perusahaan yang mendapat penugasan, seperti Waskita Karya Group," imbuhnya.

Di tengah krisis global yang berpengaruh pada nilai tukar mata uang antar negara, pembangunan infrastruktur idealnya memang menggunakan dana investasi. Bukan dari pinjaman.

Oleh karena itu, Erick mengapresiasi keterlibatan banyak pihak yang berkolaborasi dan bersinergi, untuk mendukung kapasitas dana. Sehingga, investasi INA dalam mempercepat infrastruktur jalan tol di Tanah Air, dapat berjalan maksimal.

“Tentu, saya juga mengucapkan terima kasih kepada INA yang terus berkolaborasi untuk memastikan aset-aset BUMN yang sudah diinvestasikan. Baik dari dana pemerintah atau hasil dari aksi korporasi BUMN. Ini bisa kita polarisasi dengan baik," tutur Erick.

Baca juga : Manfaatkan Limbah Batubara Untuk Bangun Infrastruktur, Menteri BUMN Puji PLN

Menurutnya, ini adalah bagian yang berkelanjutan. Karena kita akan mendorong aset-aset BUMN, supaya bisa lebih terbuka, transparan, dan dilakukan secara mekanisme pasar.

Investasi ini adalah bagian dari kredibilitas. Agar investor bisa percaya, bahwa ini momentum yang sangat baik bagi Indonesia, dalam membuka pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan merupakan pusat pertumbuhan ekonomi dunia.

“Kami di Kementerian BUMN akan mendorong terus penyehatan yang ada di BUMN-BUMN Karya. Kita juga sudah bisa membuktikan, bahwa infrastruktur memang investasi yang memerlukan waktu untuk recover. Jadi, bukan seperti yang selalu dipersepsikan, bahwa investasi jalan tol yang mangkrak. Tidak seperti itu," beber Erick.

Dia menambahkan, investasi jalan tol memang memerlukan waktu sekitar 7-8 tahun, sehingga bisa dalam kondisi yang sangat baik.

Erick meyakini, investasi jalan tol dapat membuka pertumbuhan ekonomi yang luar biasa untuk daerah sekitarnya. Salah satunya, pertumbuhan ekonomi dari keberadaan kebutuhan listrik saat pembangunan jalan tol.

Baca juga : Erick: Ini Momentum Bersejarah Bagi Industri Penyeberangan Indonesia

"Ini yang ditekankan Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani. Bagaimana Proyek Strategis Nasional yang didorong pemerintah, juga bisa mendorong pertumbuhan infrastruktur dengan baik, dan membuka lapangan pekerjaan,” terang Erick.

Transaksi ini didukung oleh mitra perbankan dan institusi finansial yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (bertindak sebagai koordinator), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,  PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah.

Struktur pembiayaan yang diberikan, merupakan yang pertama dalam pembiayaan jalan tol di Indonesia.

Tidak ada recourse kepada sponsor. Kreditor mengandalkan kelayakan proyek terkait, secara independen. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.