Dark/Light Mode

Ketemu Prabowo, Airlangga Bahas Kemandirian Ekonomi, Ketahanan Nasional & Dinamika Geopolitik Dunia

Selasa, 20 September 2022 07:16 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam pertemuan di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (19/9). (Foto: Humas Ekon)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam pertemuan di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (19/9). (Foto: Humas Ekon)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (19/9) sore.

Pertemuan empat mata tersebut berlangsung hangat dan penuh keakraban, di ruang kerja Menko Airlangga.

Pembahasan yang dilakukan keduanya, mengangkat isu seputar isu-isu global dan tantangan yang sedang dihadapi dunia. Serta berbagai dinamika permasalahan nasional, terutama yang berkaitan dengan isu-isu kemandirian ekonomi, ketahanan nasional, keamanan, dan perkembangan geopolitik dunia.

Baca juga : Lewat Kerja Sama IMT-GT, Pembangunan Ekonomi Kawasan Terus Ditingkatkan

Pertemuan yang berlangsung lebih dari 1 jam ini, juga membahas strategi dan sinergi antar kementerian untuk menghadapi situasi dunia yang tidak menentu, dan penuh dengan ketidakpastian. Seperti tantangan krisis pangan, energi dan keuangan, sebagai dampak dari konflik Rusia - Ukraina serta pandemi Covid-19 yang masih belum usai.

"Saya menyambut baik kunjungan sahabat saya, Bapak Prabowo Subianto, untuk membahas berbagai isu penting dan strategis di tingkat global, yang berdampak pada kehidupan bangsa Indonesia. Mulai dari isu ketahanan pangan, krisis energi, ancaman krisis keuangan di berbagai negara lain, serta sejumlah tantangan yang sedang dihadapi masyarakat dunia," kata Airlangga. 

Kedua menteri ini juga membahas lebih teknis terkait isu ketahanan pangan. Terutama, setelah Rapat Terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi hari ini, yang mengarahkan agar para menteri dalam kabinetnya, terus menjaga ketahanan pangan. Melalui peningkatan produktivitas di dalam negeri, dan mengurangi ketergantungan impor pangan.

Baca juga : Jokowi-Prabowo Siapkan Desain Pertahanan Negara Di Indonesia Timur

Presiden menginginkan agar neraca ketersediaan dan harga berbagai komoditas seperti kedelai, cabai dan bawang merah bisa tetap terjaga sampai akhir tahun ini.

Selain itu, Presiden juga mendorong peningkatan produksi kedelai nasional. Sehingga, kebutuhan kedelai dalam negeri sebesar 2,4 juta ton tidak 100 persen bergantung kepada impor.

Presiden juga menginginkan agar petani bisa memproduksi kedelai, dan meminta BUMN membeli dari petani dengan harga Rp 10 ribu per kilogram.

Baca juga : Airlangga Serukan Ekonomi Adil Dan Ekonomi Hijau

"Sehingga, harga yang sudah dijamin ini menjadi cukup menarik bagi petani. Supaya mereka mau menanam kedelai," ucap Menko Airlangga.

Selain itu, Presiden juga mendorong penggunaan bibit unggul yang telah direkayasa secara genetik atau genetically modified organism (GMO). Agar produktivitas bisa meningkat.

Melalui GMO, produksi kedelai diharapkan meningkat hingga 2 kali lipat. Dari sekitar 1,6 - 2 ton menjadi 3,5 - 4 ton per hektar. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.