Dark/Light Mode

Petani Ogan Ilir Semangat Tanam Cabe di Lahan Rawa

Rabu, 24 Juli 2019 19:46 WIB
Lahan rawa yang disulap jadi kawasan budidaya cabe di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. (Foto: Humas Kementan)
Lahan rawa yang disulap jadi kawasan budidaya cabe di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ogan Ilir merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Selatan yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas rawa. Meskipun demikian, kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat petani mengembangkan tanaman hortikultura seperti cabe.

Sobari, Ketua Kelompok Tani Tunggul Ametung, menanam cabe keriting seluas 1,5 hektare di lahan rawa miliknya di Desa Arisan Jaya, Kecamatan Pamulihan Barat, Kabupaten Ogan Ilir. Lahan rawa tersebut hanya bisa ditanami cabe satu kali dalam setahun.

"Mulai  tanam sejak Juni atau Juli. Kalau di musim hujan kami bisa memanfaatkan lahan karena terendam air. Walaupun hanya bisa tanam satu kali dalam setahun, kami sangat bersyukur karena produksi yang dihasilkan lumayan dan menguntungkan," tutur Sobari.

Baca juga : Dubes Denmark Semangat Nonton Badminton di Senayan

Masalah hama yang sering menyerang tanaman cabe adalah antraknosa dan trips. Tunggul Ametung sendiri merupakan salah satu kelompok yang sudah mendapatkan sosialisasi pengendalian OPT secara ramah lingkungan.

"Kami telah memberikan sosialisasi pengendalian OPT secara ramah lingkungan melalui kegiatan gerakan pengendalian OPT, salah satunya kepada kelompok tani Tunggul Ametung," ujar Kasi Perlindungan Hortikultura BPTPH provinsi Sumatera Selatan.

Saat melakukan kunjungan lapang, Kasi Sarana Pengendalian OPT Ditlin Hortikultura, Enung Hartati menyarankan petani untuk terus menggunakan sarana pengendali OPT ramah lingkungan dan mengaplikasikannya sejak awal sebagai tindakan pencegahan.

Baca juga : Ini Cara KKP Kurangi Sampah Plastik di Laut

"Para petani diharapkan terus menggunakan sarana pengendali OPT ramah lingkungan dan mengaplikasikannya sejak awal. Dimulai dari perlakuan benih, persiapan lahan dan pemeliharaan. Dengan penggunaan sarana yang ramah lingkungan akan menekan biaya produksi, menjaga kelestarian lingkungan dan produk yang dihasilkan aman untuk konsumsi," ujar Enung.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Perlindungan Hortikultura Sri Wijayanti Yusuf kembali mengingatkan agar dalam upaya pencegahan dan pengendalian OPT selalu mengedepanan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

"Kementerian Pertanian terus mengajak dan mendorong petani agar dalam melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian OPT secara ramah lingkungan dan selalu mengedepankan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT)," ujar Yanti. [KAL]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.