Dark/Light Mode

Pencemaran Air Bersih Diduga Penyebab Hepatitis A di Pacitan

Selasa, 2 Juli 2019 13:15 WIB
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Anung Sugihantono. (Foto: Marula Sardi/Rakyat Merdeka).
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Anung Sugihantono. (Foto: Marula Sardi/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan RI menduga KLB (Kejadian Luar Biasa) hepatitis di Pacitan A itu disebabkan karena air bersih yang tercemar. KLB Hepatitis A di Kabupaten Pacitan, tersebar di 9 Puskesmas, yakni Sudimoro, Sukorejo, Ngadirojo, Wonokarto, Tulakan, Bubakan, Tegalombo, Arjosari, dan Ketrowonojoyo. Total kasus 957 orang dan tidak ada kematian.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Anung Sugihantono, M.Kes, mengatakan terdapat sumber air bersih yang digunakan oleh masyarakat yang berasal dari sungai Sukorejo. Sepanjang aliran sungai banyak limbah rumah tangga yang mengalir ke sungai.

“Daerah yang mengalami KLB Hepatitis A secara geografis adalah daerah pegunungan dan sekarang sedang mengalami musim kemarau sehingga kesulitan mendapat air bersih. Terdapat depo air minum isi ulang, tetapi tidak semua masyarakat mengkonsumsi air tersebut,” kata  Anung.

Baca juga : Menristek Jawab Kritikan Mendikbud

Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi oleh Tim Gerak Cepat Kemenkes, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL-PP) Surabaya, Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, dan Puskesmas Sudimoro, diketahui bahwa pada 15 Juni 2019 Dinkes Kabupaten Pacitan menerima laporan dari Puskemas Sudimoro telah ditemukan kasus diduga Hepatitias A sebanyak 8 kasus.

Pada 17 Juni 2019 dilakukan penyelidikan epidemiologi oleh Dinkes Pacitan bersama Puskesmas Sudimoro dan ditemukan 60 kasus. Selanjutnya dilakukan pengambilan 8 specimen serum oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan kemudian dikirim ke BBLK Surabaya dengan hasil Positif Hepatitis A

Berdasarkan pemeriksaan laboratorium, pada 17 Juni 2019 dilakukan pengiriman 8 spesimen oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan ke Laboratorium BBLK Surabaya. Hasilnya, 8 specimen reaktif pada pemeriksaan HAV IgM (Positip Hepatitis A)

Baca juga : Menpora Apresiasi Ajang Porpamnas 2019 di Bandung

Hasil Laboratorium Swasta dan RSUD Pacitan yang tinggal di Sudimoro, dan Ngadirojo menunjukkan sero marker hepatitis A positif. Ada pula Hasil RDT HAV IgM dari pemeriksaan di PKM 12 specimen yang dilakukan BBTKL-PP Surabaya tanggal 20 Juni 2019 dengan hasil 11 specimen positip hepatitis A, bahkan pemeriksaan dengan RDT hepatitis B positip 1 specimen (sampel berasal dari 7 kasus yg sedang dirawat di PKM dan 5 org dari keluarga penunggu pasien).

Berbagai upaya telah dilakukan oleh dinas kesehatan setempat, mulai dari sosialisasi hingga pengamanan lingkungan dari kemungkinan paparan virus Hepatitis A melalui pembagian Lysol pada penderita dan keluarganya.

“Perlu ditingkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait upaya penanggulangan KLB di Kabupaten Pacitan. Perlu juga dilakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit dan faktor risiko Hepatitis A serta PHBS di tatanan rumah tangga,” pungkas Anung.[MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.