Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Situasi Ekonomi Tahun Depan Bakal Lebih Gelap

Jokowi: Kalau Ada Uang Di APBN Dieman-eman

Jumat, 30 September 2022 06:20 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Instagram @jokowi).
Presiden Jokowi. (Foto: Instagram @jokowi).

RM.id  Rakyat Merdeka - Dunia bakal berhadapan dengan suramnya situasi ekonomi tahun depan. Presiden Jokowi bahkan mendapatkan bisikan dari sejumlah pengamat internasional bahwa pertumbuhan ekonomi dunia tahun depan lebih gelap dari tahun ini.

Situasi ini, kata Jokowi, kare­na perang Rusia dan Ukraina tidak jelas kapan akan selesai.

“Perang tidak akan berhenti besok, bulan depan atau tahun depan. Artinya, nggak jelas,” ujar Jokowi dalam acara UOB Economic Outlook, di Jakarta, kemarin.

Bahkan, ketika dia bertemu dengan sejumlah pemimpin du­nia di KTT G-7, seperti Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, mantan Perdana Menteri Italia Mario Draghi hingga Presiden European Commission Ursula von der Leyen, dapat disimpul­kan pertumbuhan ekonomi dunia sangat sulit.

Baca juga : Pesan Jokowi Ke Sri Mul: Jaga APBN Kita, Dieman-eman

Kondisi dunia yang semakin tidak pasti diperkuat ketika Jokowi bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menghadapi kondisi tersebut, eks Wali Kota Solo ini meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani mempersiapkan amunisi dengan cermat. Terutama dalam penge­lolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Saya selalu sampaikan kepada Bu Menteri Keuangan, ‘Bu, kalau punya uang di APBN kita, dieman-eman. Itu bahasa Inggris dieman-eman, dijaga, hati-hati mengeluarkannya, ha­rus produktif, harus memuncul­kan return yang jelas,” ujarnya.

Namun, di tengah situasi krisis ekonomi yang melanda dunia, Jokowi menegaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini menjadi yang tertinggi di antara negara-negara G20.

Baca juga : Tiba Di Halmahera Barat, Presiden Jokowi Langsung Hampiri Masyarakat

“Coba dicari negara G20 yang tumbuh di atas 5 persen, kita ini tertinggi loh di G20,” ucap Jokowi.

Untuk itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal lll tembus 5,4-6 persen.

Optimisme ini, lanjut Jokowi, bukan asal ngomong. Dia melihat, berbagai indikator menunjukkan adanya perbaikan ekonomi.

Pertama, pendapatan negara tumbuh 49 persen menjadi Rp 1.764 triliun. Sementara, penerimaan pajak mencapai Rp 1.171 triliun atau naik 58 persen. Penerimaan bea dan cukai Rp 206 triliun atau tumbuh 30,5 persen.

Baca juga : Jokowi: Jangan Sampai Yang Di Bawah Resah

Kedua, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 386 triliun atau tumbuh 38,9 persen.

Jokowi juga melihat optimisme konsumen masih tinggi kare­na Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) tercatat di 124,7. Kredit perbankan juga telah tumbuh hingga 10,7 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.