Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BP Jamsostek Gencar Sosialisasi K3 Ke Pekerja Sektor Perkebunan

Jumat, 14 Oktober 2022 17:02 WIB
BP Jamsostek gelar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap pekerja di sektor perkebunan. (Foto: Ist)
BP Jamsostek gelar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap pekerja di sektor perkebunan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) gencar melakukan sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap pekerja di sektor perkebunan.

Belum lama ini, sosialisasi K3 digelar di Gedung Plaza BP Jamsostek Jakarta. Hadir dalam sosialisasi tersebut Direktur Pelayanan BP Jamsostek Roswita Nilakurnia, Direktur Bina Kelembagaan K3 Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Hery Sutanto, Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan Kemenaker Yuli Adiratna, Tim K3 Apindo Rima Melati, CEO Wispo Sumarjono Saragih, dan Deputi Direktur Bidang Kebijakan Operasional Program Kunto Wibowo.

Roswita mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pentingnya K3 kepada pekerja perkebunan sekaligus menjadi penanda puncak kegiatan promotif preventif tahun 2022, serta partisipasi aktif dalam penerapan K3 di lingkungan kerja.

"BP Jamsostek merupakan salah satu lembaga representasi negara yang turut andil membantu, mendukung dan mendorong untuk melaksanakan K3 secara berkelanjutan yang pada akhirnya menjadi suatu budaya dalam lingkungan kerja di perusahaan," katanya dalam keterangan resminya, Jumat (14/10).

Berdasarkan data BP Jamsostek, hingga Agustus 2022, sebanyak 35,2 juta pekerja telah terdaftar menjadi peserta. Kemudian, sepanjang 2022 ini telah terjadi kecelakaan kerja sebanyak 180 ribu kasus kecelakaan kerja dengan tingkat kesembuhan sebesar 26 persen, tingkat kecacatan 3 persen, dan kecelakaan yang menyebabkan kematian sebesar 3 persen.

Baca juga : BP Jamsostek Berikan Perlindungan Buat Driver RPBI

Roswita menilai, tingginya kasus kematian dan kecacatan mempengaruhi kenyamanan dan produktivitas kerja. Untuk itu, pihaknya akan terus berperan aktif meningkatkan kesadaran atas penerapan K3.

Roswita menjelaskan, BP Jamsostek telah melakukan serangkaian kegiatan antara lain,  edukasi K3 ke perusahaan bekerja sama dengan Kemenaker, webinar nasional K3, dan implementasi kegiatan promotif preventif.

Ia pun mengingatkan kepada pemberi kerja untuk selalu menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di perusahaan. 

Sementara kepada pekerja, Roswita meminta agar mereka menggunakan alat pelindung diri (APD) selama bekerja, serta memperbaharui pengetahuan tentang prosedur kerja yang aman sesuai SOP yang sudah ditetapkan di perusahaan.

"Kami berharap dengan pelaksanaan kegiatan promotif preventif ini akan terjadi sinergitas dan harmonisasi antara Pemerintah, pemberi kerja dan pekerja serta stakeholders yang terkait dalam mewujudkan kesejahteraan seluruh pekerja Indonesia dengan meminimalisasi angka kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja," tuturnya.

Baca juga : Bamsoet Bekali Guru Dengan Sosialisasi Empat Pilar MPR

Direktur Bina Kelembagaan K3 Kemenaker Hery Sutanto mengatakan, pelaksanaan K3 menjadi salah satu upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, serta bebas pencemaran lingkungan. 

Hal ini sesuai dengan amanat Undang- Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Menurutnya, implementasi K3 di perkebunan ini tidak mudah lantaran umumnya pekerja berpendidikan rendah dan bersifat tertutup sehingga sulit untuk menciptakan budaya K3 dan menerapkan K3 secara aman. 

"Ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan perusahan perkebunan dalam pelaksanaan K3 antara lain manajemen risiko, penyediaan APD yang memadai, dan upaya upaya K3 lainnya," ujarnya.

Ia pun menjelaskan perkebunan kelapa sawit Indonesia menyerap tenaga kerja yang cukup besar dan menyumbang devisa negara. Dengan demikian, diperlukan sistem pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang efektif, efisien, adil dan berkelanjutan guna mendukung pembangunan ekonomi nasional.

Dilokasi yang sama, Kepala Kantor Cabang BP Jamsostek Jakarta Gambir Chairul Arianto mengatakan, di Kantor Cabang Jakarta Gambir sendiri terdapat 3 perusahaan yang berkesempatan untuk mengikuti kegiatan sosialisasi K3 ini yaitu, PT Matahari Kahuripan Indonesia, Globalindo Agro Lestari, dan JA Wattie Group.

Baca juga : Kemendagri Gencar Sosialisasi 1 Desa 100 Pekerja Rentan Terlindungi BP Jamsostek

"Di mana perusahaan tersebut merupakan perusahaan pada kategori sektor perkebunan yang sangat menerapkan K3 yang aman, sehingga berdasarkan data yang kami miliki perusahaan ini merupakan perusahaan tidak pernah mengalami kecelakaan kerja atau zero accident," katanya.

Chairul menilai, dengan dilakukannya sosialisasi seperti ini diharapkan perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan para pekerja karena telah menciptakan lingkungan kerja yang aman, bebas dari kecelakaan kerja, dan penyakit akibat kerja.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.