Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ringankan Beban Ekonomi
BLT BBM Diapresiasi Asosiasi Ojol
Sabtu, 15 Oktober 2022 14:06 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Bantuan langsung tunai sebagai bantuan sosial atas pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) mendapat apresiasi dari masyarakat.
Salah satunya, Asosiasi Pengemudi Ojek Online. Ketua Dewan Pengurus Cabang Asosiasi Driver Online Samarinda, Fadel Balher. Dia mengatakan, BLT BBM sangat membantu para pengemudi ojek online yang terdampak penyesuaian harga BBM.
Baca juga : Pengamat: Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Di Atas 5 Persen Rasional
"Kami bersyukur pemerintah pusat memberi BLT. Berarti ada kepedulian terhadap ojek online," kata Fadel dalam diskusi dengan tema 'Menakar Efektivitas BLT BBM', dikutip Sabtu (15/10).
Fadel menuturkan, BLT BBM merupakan bukti pemerintah hadir di tengah masyarakat. Untuk itu, asosiasi pengemudi ojek online merasa diperhatikan.
Baca juga : Urbanisasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Meski demikian, Fadel berharap penyaluran BLT tepat sasaran. Mereka yang diberikan BLT adalah pengemudi yang aktif beroperasi minimal tiga bulan ke belakang.
Bila enam bulan lalu pengemudi tidak aktif tapi kemudian dikirimkan BLT, harus diperhatikan oleh pemerintah.
Baca juga : Pengamat: Kebijakan BLT BBM Diapresiasi Masyarakat
Sementara itu Pengamat Kebijakan Publik dan Perlindungan Konsumen, Agus Pambagio menyatakan, BLT BBM sudah tepat diberikan kepada masyarakat yang terdampak penyesuaian harga BBM.
"Kalau bantuan dalam bentuk komoditas, kita sudah belajar berapa menteri sosial yang masuk pidana, berapa banyak panggilan dan kasusnya berbentuk komoditi," tuturnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya