Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hadapi Tantangan Ekonomi Global, Bos BNI Ungkap Strategi Jitu

Senin, 24 Oktober 2022 18:29 WIB
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar. (Foto: Dok. BNI)
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar. (Foto: Dok. BNI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang kian menghantui, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Royke Tumilaar membeberkan beberapa strategi perusahaan untuk tetap bisa bertumbuh.

"Strategi pertumbuhan BNI akan tetap fokus pada segmen yang memiliki return yang atraktif dengan kualitas kredit yang baik. Seperti korporasi sektor unggulan dan value chain-nya, pinjaman payroll di segmen konsumer, serta KUR di segmen kecil," ungkapnya dalam konferensi pers paparan kinerja Kuartal III-2022 di Jakarta, Senin (24/10).

Baca juga : Targetkan Hilangkan Kemiskinan Ekstrem Di 2024, Begini Strategi Pemerintah

Dengan strategi yang konservatif ini, sambung Royke, Net Interest Margin (NIM) diperkirakan akan berada di level yang moderat. Namun akan dikompensasikan dengan Cost of Credit atau biaya CKPN yang rendah dan fee income yang optimal dari transaksi nasabah.

“Kami percaya ini adalah strategi yang tepat di tengah turbulensi ekonomi global, untuk memberikan hasil yang optimal dan sustainable bagi para pemegang saham kami," ujarnya.

Baca juga : Perkuat Kinerja Pemulihan Ekonomi Indonesia, BNI Lanjutkan Transformasi Perusahaan

Diakui Royke, prospek ekonomi domestik berpotensi tidak lagi seimpresif semester pertama. Namun, perseroan masih melihat indikator makro ekonomi di Indonesia akan cukup sehat dibandingkan negara lain. Inflasi hingga September berada pada level 6 persen, dan masih cukup wajar untuk ukuran negara berkembang dan tahun depan diperkirakan membaik di bawah 4 persen.

"Meskipun tren pelambatan ekonomi global cukup mengkhawatirkan, perekonomian Indonesia diperkirakan relatif stabil dengan didukung bauran kebijakan fiskal dan moneter yang efektif untuk menjaga stabilitas," kata Royke.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.