Dark/Light Mode

Meski Ekonomi Dunia Makin Suram

Mantul, BNI Raup Laba Bersih Rp 13,7 Triliun

Rabu, 26 Oktober 2022 07:30 WIB
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (tengah) didampingi Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati (kiri) dan Direktur Keuangan Novita Widya Anggraini (kanan) menyampaikan Laporan Kinerja BNI Kuartal Ketiga 2022 dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/10/2022). Laba bersih BNI tumbuh 76,8 persen Year on Year (YoY) mencapai Rp13,7 triliun. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj).
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (tengah) didampingi Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati (kiri) dan Direktur Keuangan Novita Widya Anggraini (kanan) menyampaikan Laporan Kinerja BNI Kuartal Ketiga 2022 dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/10/2022). Laba bersih BNI tumbuh 76,8 persen Year on Year (YoY) mencapai Rp13,7 triliun. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj).

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski ekonomi global kurang bersahabat, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil mempertahankan kinerja yang solid di kuartal III-2022. Bank pelat merah ini meraup laba Rp 13,7 triliun atau tumbuh 76,8 persen year on year (yoy).

Direktur Utama (Dirut) BNI Royke Tumilaar merinci, pertumbuhan kredit mencapai 9,1 persen yoy menjadi Rp 622,61 triliun, dengan fokus pada segmen berisiko rendah, debitur top tier di setiap sektor industri prospektif, serta membidik regional champion di masing-masing daerah.

“Diharapkan eksposur kredit berkualitas tinggi ini berdampak pada perbaikan kualitas kredit dalam jangka panjang,” kata Royke dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal III-2022 secara virtual, Senin (24/10) sore.

Baca juga : Wow, Sergej Milinkovic Dibanderol Rp 1,7 Triliun.

Tak hanya itu, sebagai penopang pertumbuhan kredit, BNI mengandalkan pendanaan terutama dari Current Account Savings Account (CASA), yakni tabungan dan giro.

Rasio CASA BNI mencapai 70,9 persen dari total Dana Pihak Ketiga (DPK). Angka ini merupakan pencapaian yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir ini.

Dengan performa tersebut, Net Interest Income (NIM) BNI tumbuh 5,2 persen menjadi Rp 30,2 triliun. Non-Interest Income (NII) juga tumbuh baik mencapai 7,8 persen, menjadi Rp 11 triliun. Ini didorong oleh transaksi digital dan fee dari bisnis sindikasi. Sehingga BNI mencetak pendapatan operasional sebelum pencadangan atau Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) sebesar Rp 25,8 triliun, atau meningkat 9,7 persen.

Baca juga : Jangan Terlena, Waspada Krisis

“Kami sangat bersyukur sampai dengan kuartal ketiga 2022 ini, dapat konsisten membukukan kinerja yang solid di tengah berbagai tantangan ekonomi global maupun domestik,” ucap Royke.

Menurut mantan bos Bank Mandiri ini, kondisi eksternal di kuartal tiga tergolong menantang, yang dipicu oleh eskalasi tensi geopolitik.

Ketegangan geopolitik telah mengganggu rantai pasok, lalu menyebabkan lonjakan harga komoditas energi dan pangan global.

Baca juga : Ekonomi Masih Kuat, Indonesia Makin Mantap Menuju Endemi Covid

Hal ini pun berdampak pada meningkatnya laju inflasi, yang kemudian diikuti pengetatan kebijakan moneter di berbagai negara. Tren ini berpotensi menyebabkan perlambatan laju pertumbuhan ekonomi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.