Dark/Light Mode

Gencar Transformasi, Laba BTN Meroket 50,11 Persen

Kamis, 27 Oktober 2022 15:04 WIB
Gencar Transformasi, Laba BTN Meroket 50,11 Persen

 Sebelumnya 
“Penyaluran kredit yang berkualitas dengan melakukan sentralisasi proses kredit telah berhasil membuat rasio kredit bermasalah (non performing loan) BTN terus membaik,' jelasnya.

NPL Gross pada kuartal III tahun 2022 ini tercata berada pada level 3,45 persen, lebih rendah dari sebelumnya di level 3,94 persen. Sedangkan NPL Nett sebesar 1,23 persen turun dari posisi 1,50 persen.

Haru mengatakan, kenaikan kredit berdampak pada pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang tumbuh 31,84 persen pada kuartal III-2022 menjadi Rp 11,54 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,75 triliun.

Baca juga : Top, Laba Bersih BNI Melesat 76,8 Persen Capai Rp 13,7 T

Sementara lonjakan NII tersebut membuat rasio net interest margin (NIM) BTN juga mengalami kenaikan dari 3,52 persen pada akhir September 2021 menjadi 4,51 persen di kuartal III-2022. Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), Haru mengungkapkan pada kuartal III-2022 perolehan DPK BTN mencapai Rp 312,84 triliun naik 7,41 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 291,26 triliun.

Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp 143,59 triliun naik sebesar 18,7 persen dibandingkan akhir September 2021 sebesar Rp120,96 triliun.

“Kenaikan CASA yang cukup tinggi tersebut membuat kontribusi dana murah mengalami kenaikan menjadi 45,9 persen dari total DPK BTN pada kuartal III tahun 2022," ucap Haru.

Baca juga : BUMN Jadi Kunci Transformasi Keuangan Digital Negara

Ia menegaskan, kenaikan dana murah Bank BTN berhasil menekan biaya dana atau cost of fund BTN pada akhir September 2022 menjadi 2,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,28 persen.

Menurut Haru, kinerja Bank BTN pada akhir September 2022 yang cukup gemilang ini, mendorong aset perseroan meningkat sebesar 5,77 persen menjadi Rp 389,29 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 368,05 triliun.

Dari sisi kinerja syariah, laba bersih Unit Usaha Syariah (UUS) BTN (BTN Syariah) juga tumbuh positif pada kuartal III-2022. Laba bersih UUS BTN tersebut tercatat melonjak 66 persen dari Rp 141,74 miliar pada kuartal III-2021 menjadi Rp 235,27 miliar pada periode yang sama tahun ini.

Baca juga : Rencana Pembentukan Forum MPR Dunia Sudah Siap 100 Persen

Capaian positif BTN Syariah tersebut didukung pertumbuhan bisnis yang stabil. Pada kuartal III-2022, pembiayaan syariah tercatat tumbuh 11 persen menjadi Rp30,35 triliun dibandingkan akhir September 2022 sebesar Rp 27,35 triliun.

Sementara total DPK yang berhasil dihimpun BTN Syariah mencapai Rp31,05 triliun tumbuh 11,2 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 27,92 triliun.

Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 13,07 persen menjadi Rp 41,29 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 36,51 triliun. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.