Dark/Light Mode

IIAPG Menangkan Tender Proyek Proving Ground Kemenhub Senilai Rp 2 T

Senin, 31 Oktober 2022 14:28 WIB
Wakil Ketua DPR Korinbang Rahmat Gobel (keempat kanan), Menkeu Sri Mulyani (keempat kiri), Menhub Budi Karya Sumadi (ketiga kiri), dan Dubes Jepang Kanasugi Kenji (ketiga kanan)  bersama Dirjen Hubdat Kemenhub Hendro Sugiatno (kedua kanan), Dirjen PPR Kemenkeu Luky Afirman (kedua kiri), Dirut Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG) Hiramsyah S. Thaib (kanan), Dirut PT PII M. Wahid  Sutopo (kiri) pada acara penandatangan kontrak Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) pengembangan Fasilitas Uji Kelayakan Kendaraan (Proving Ground) standar internasional senilai Rp 2 triliun, di Jakarta, Senin (31/10).
Wakil Ketua DPR Korinbang Rahmat Gobel (keempat kanan), Menkeu Sri Mulyani (keempat kiri), Menhub Budi Karya Sumadi (ketiga kiri), dan Dubes Jepang Kanasugi Kenji (ketiga kanan) bersama Dirjen Hubdat Kemenhub Hendro Sugiatno (kedua kanan), Dirjen PPR Kemenkeu Luky Afirman (kedua kiri), Dirut Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG) Hiramsyah S. Thaib (kanan), Dirut PT PII M. Wahid Sutopo (kiri) pada acara penandatangan kontrak Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) pengembangan Fasilitas Uji Kelayakan Kendaraan (Proving Ground) standar internasional senilai Rp 2 triliun, di Jakarta, Senin (31/10).

RM.id  Rakyat Merdeka - Konsorsium Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG) sebagai pemenang tender proyek fasilitas uji kelayakan kendaraan (proving ground) berstandar internasional milik Kementerian Perhubungan di Bekasi, Jawa Barat, segera memulai pembangunannya. Nilai investasinya capai Rp 2 triliun. 

Menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU), pembangunan infrastruktur yang mempunyai arti sangat strategis bagi peningkatan kualitas industri otomotif nasional, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun pasar ekspor. Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan standarisasi kendaraan yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia, baik dari sisi keamanan (safety), kenyamanan dan ramah lingkungan hidup.

Perjanjian kontrak kerja sama pembangunan proving ground tersebut ditandatangani Senin (31/10), di Kementerian Keuangan, Jakarta antara Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Muhamad Wahid Sutupo dengan Direktur Utama PT IIAPG Hiramsyah Sambudhy Thaib. Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Ketua DPR/Korinbang Rachmat Gobel.

Proyek yang akan menjadi salah satu tonggak kerja sama kemitraan Indonesia-Jepang ini melibatkan sejumlah perusahaan nasional, yaitu PT Gobel International, PT Bintang Pradipa Persada, PT Astra Daihatsu Motor, PT Hutama Karya (Persero), serta Toyota Tsusho Corporation dan Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development (JOIN) dari Jepang. Proyek ini didukung oleh anggota konsorsium yang memiliki pengalaman dalam membangun dan mengoperasikan proving ground di Indonesia.

Baca juga : PPP Banten Calonkan Ganjar Pranowo Presiden 2024

Selain itu, proyek ini juga melibatkan konsultan IDIADA Automotive Technology SA., perusahaan global asal Spanyol yang berpengalaman lebih dari 30 tahun dan telah membangun lebih dari 100 fasilitas pengujian kendaraan yang tersebar di 22 negara dari 3 benua: Amerika, Eropa dan Asia, serta mengelola 6 technical center di dunia. Ke 22 negara tersebut adalah AS, Brasil, Spanyol, Jerman, Czech, Inggris, India, China, Belgia, Prancis, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Polandia, Slowakia, Korea Selatan, Swedia, Thailand, Taiwan, Turki, dan Vietnam.

Rachmat Gobel mengatakan, sebagai bagian dari rangkaian pembangunan infrastruktur untuk sektor transportasi, kehadiran proyek ini sangat strategis bagi pengembangan industri otomotif Indonesia ke depan. Setelah pembangunan terminal khusus otomotif di pelabuhan Patimban yang juga melibatkan kerja sama kemitraan perusahaan Indonesia-Jepang, kehadiran proving ground akan memberikan dorongan yang besar untuk pengembangan industri otomotif nasional. Kehadiran proyek ini juga akan memperkuat posisi Indonesia sebagai basis ekspor berbagai prinsipal otomotif global.

“Kita harus mengapresiasi terobosan pemerintah Indonesia, serta dukungan pelaku industri otomotif dan pemerintah Jepang, untuk bekerjasama dalam mengembangkan proyek strategis ini. Kehadiran proyek ini harus bisa mempercepat transfer teknologi dari Jepang ke Indonesia,” kata Rachmat.

Sesuai dengan kontrak, kerja sama IIAPG dengan Kemenhub akan berlangsung selama 17 tahun, termasuk masa konstruksi yang diperkirakan memakan waktu selama 2 tahun. Biaya investasi dan pemeliharaan sepenuhnya ditanggung oleh IIAPG, sedangkan operasional fasilitas proving ground akan berada di bawah kendali Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), yang merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Ditjen Perhubungan Darat.

Baca juga : Waskita Garap Proyek Kawasan Pertambangan Batu Hijau Senilai Rp 262 M

Pengembalian dana investasi menggunakan skema Pembayaran Ketersediaan Layanan (Availability Payment/AP) dan mendapat jaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), BUMN yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan dan khusus didirikan sebagai lembaga penjamin infrastruktur guna mendukung percepatan penyediaan infrastruktur di Indonesia melalui skema KPBU.

Sementara itu, Hiramsyah Sambudhy Thaib di sela-sala acara mengatakan, bahwa pembangunan proving ground ini merupakan proyek bergengsi karena menyangkut fasilitas strategis pengembangan industri otomotif nasional yang modern dan terkait dengan teknologi terkini untuk uji bidang keamanan dan kenyaman bagi kendaraan, serta dampak lingkungan hidup.

Ruang lingkup proyek meliputi desain proving ground, pembangunan fasilitas dan penyediaan peralatan beserta sistem informasi, pemeliharaan infrastruktur dan peralatan pengujian, serta pelaksanaan pelatihan berkala. Infrastruktur ini akan dilengkapi berbagai fasilitas modern untuk berbagai jenis uji tipe bagi kendaraan bermotor, seperti uji breaking system, speedometer, noise emission, rear view mirror, steering equipment, exhaust emission.

Proving ground akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti general road berfungsi untuk pengujian jalan pada umumnya, high speed track untuk pengujian kecepatan, kenyamanan kendaraan, pengendalian kendaraan, percepatan dan pengereman, pemakaian bahan bakar external noise, lintasan kering untuk pengujian kestabilan dan rem, lintasan tanjakan, lintasan kenyamanan dan lintasan off road untuk pengujian kestablian dan suspensi.

Baca juga : Tuntaskan Polemik Pembangunan Gereja Di Cilegon, Kemenag Siap Turun Gunung

“Dengan berbagai fasilitas dan dukungan teknologi terkini, Proving Ground BPLJSKB Bekasi akan memberi multiplier effect yang besar terhadap pengembangan industri otomotif nasional, bahkan berpotensi membawa Indonesia ke posisi terdepan dalam lingkungan industri otomotif di kawasan ASEAN. Konsorsium berterima kasih atas kepercayaan pemerintah yang memberi peluang berperan serta dalam pengembangan sektor transportasi dan industri otomotif nasional,” kata Hiramsyah.

Data menunjukkan, peran industri otomotif terhadap perekonomian nasional terus meningkatkan. Menurut data Menko Perekonomian, kontribusi sektor ini terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Industri Manufaktur Non-Migas mencapai sekitar 20 persen atau sekitar 4 persen terhadap total PDB Indonesia. Tenaga kerja yang diserap, baik langung maupun tidak langsung mencapai sekitar 5 juta orang.

Sementara itu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, setelah terdampak krisis Covid-19, mulai tahun lalu kinerja industri otomotif nasional terus membaik. Periode Januari-September 2022, total penjualan di pasar dalam negeri sudah mencapai 758.216 unit atau tumbuh 21 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar 627.537 unit. Kinerja ini menempatkan Indonesia sebagai pasar terbesar di kawasan ASEAN dengan market share 29,8 persen dibandig Thailan 26,7 persen, Malaysia 20,3 persen dan Vietnam 11,95 persen.

Peningkatan juga terjadi pada ekspor dalam bentuk completely built up (CBU) yang sudah mencapai 334.489 unit atau naik 61 persen dibandingkan periode sebelumnya 207.562 unit. Kinerja penjualan di dalam negeri dan ekspor tersebut telah mendorong peningkatan produksi yang sampai September lalu sehingga bisa menembus angka 1 juta unit yaitu 1,06 juta unit atau naik 21 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar 794.385 unit.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.