Dark/Light Mode

Selamatkan APBN

Pemerintah Bakal Terus Berupaya Geser Subsidi Energi Ke Subsidi Penerima

Kamis, 3 November 2022 18:02 WIB
SPBU. (Foto: Ist)
SPBU. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro BKF, Abdurohman menyatakan pemerintah akan terus berupaya melakukan penguatan efektivitas atau ketepatan sasaran dari subsidi energi yang tadinya berbasis komoditas menjadi subsidi beneficiary atau penerima.

"Jadi ini bisa yang lebih menjamin ketepatan sasaran dari alokasi subsidi energi dan saya kira ini juga didukung dengan perbaikan data dari BKF yang sedang dilakukan oleh kementerian sosial dan juga bersama-sama dengan BPS," ujar Abdurohman dalam talkshow di CNBC, dikutip Kamis (3/11).

Baca juga : Kendaraan Listrik Kunci Menuju Ekonomi Hijau...

Abdurohman menuturkan, dalam desain APBN 2023, asumsi harga minyak mentah dunia ada di angka 95 dolar AS per barel. Dia melihat secara historis bahwa harga minyak tidak akan bertahan lama di level yang tinggi.

"Jadi beberapa bulan tinggi, kemudian akan jatuh. Kita lihat di 2013-2014 harga minyak cukup tinggi dan kemudian di 2015-nya jatuh sangat dalam dari sekitar 100 dolar AS menjadi 30 dolar AS per barel," rincinya. 

Baca juga : Pemerintah Diminta Evaluasi Reformasi Subsidi Energi, Hapus Subsidi Harga

Abdurohman menuturkan pemerintah mempertimbangan kondisi supply dan demand dalam menghitung harga minyak.

Dari sisi supply, dia mengaku masih menghadapi kendala terkait dengan perkembangan konflik geopolitik antara Ukraina dan Rusia.

Baca juga : Yenny Wahid Usulkan Pemerintah Terapkan Beras Satu Harga

"Itu memang menjadi penghambat dari supply energi. Namun di sisi demand karena kami melihat pertumbuhan global akan melambat sangat signifikan bahkan ada potensi resesi, maka akan turun sangat dalam," ucap dia. 

Abdurohman menilai, penyesuaian harga BBM yang dilakukan beberapa waktu lalu telah memberi napas untuk mengurangi potensi naiknya alokasi subsidi di 2022 dan 2023. â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.