Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Selamatkan Lingkungan Di Masa Depan
Subsidi BBM Tak Tepat Sasaran Dinilai Perlu Direformasi
Kamis, 10 November 2022 15:08 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menyatakan, subsidi energi adalah hak masyarakat dan dijamin dalam Undang-undang (UU). Namun, dia menegaskan perlu adanya reformasi subsidi karena selama ini tidak tepat sasaran.
“Hak atas subsidi energi adalah masyarakat tidak mampu alias masyarakat miskin, namun faktanya masyarakat kaya jauh lebih menikmati subsidi energi,” kata Tulus dalam Talkshow Ruang Publik KBR bersama YLKI, Kamis (10/11).
Baca juga : Universitas Esa Unggul Kampus Tangerang Gelar Run To Recycle
Tekait hal itu, reformasi subsidi energi dan bahan bakar minyak (BBM) dinilai mendesak dilakukan. Selain untuk keadilan ekonomi, reformasi subsidi juga untuk kepentingan ekologis.
Pasalnya, penggunaan BBM yang tidak ramah lingkungan telah meninggalkan jejak karbon yang memicu perubahan iklim global.
Baca juga : Pemerintah Bakal Terus Berupaya Geser Subsidi Energi Ke Subsidi Penerima
Tulus melihat, penggunaan kendaraan pribadi roda dua dan empat sangat dominan sehingga sangat berperan dalam pencemaran udara.
"Jakarta jadi kota yang sering diklaim terpolusi di Indonesia bahkan dunia dan menjadi tidak adil secara ekologis karena dampak penggunaan bahan bakar itu sangat tinggi," tuturnya.
Baca juga : Tak Terasa, Air Mata Jatuh Berlinang
Dari sisi keadilan, jika memang subsidi BBM ditujukan bagi masyarakat tidak mampu, Tulus mempertanyakan, apakah pengguna roda empat termasuk tidak mampu. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya