Dark/Light Mode

Survei Indikator Politik: Mayoritas Masyarakat Nilai Subsidi BBM Salah Sasaran

Jumat, 7 Oktober 2022 14:44 WIB
SPBU. (Foto: Ist)
SPBU. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei mengenai subsidi BBM. Hasilnya, mayoritas responden menyatakan bahwa penyaluran subsidi BBM salah sasaran, karena banyak orang kaya yang menikmatinya.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, sebanyak 57,1 persen responden menyatakan setuju penyaluran subsidi BBM tidak tepat sasaran, dan 9,5 persen menyebut sangat setuju.

Baca juga : Pilih Nambah Utang Daripada BBM Dinaikkan

"Mereka menilai bahwa penikmat subsidi merupakan orang mampu, misalnya karena mampu membeli kendaraan bermotor pribadi," ujar Burhanuddin dalam konferensi pers daring.

Para responden yang setuju bahwa subsidi BBM tidak tepat sasaran berasal dari berbagai golongan, baik pekerja, wiraswasta, hingga yang belum bekerja. Adapun, mayoritas responden yang setuju subsidi tidak tepat sasaran adalah pemilik nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan mereka yang membayar pajak.

Baca juga : Mayoritas Masyarakat Puas Dengan Pelayanan Petugas Pajak

Sebanyak 34,9 persen responden menilai bahwa pemberian subsidi tunai lebih tepat. Alasannya, subsidi tunai hanya akan menyasar kelompok masyarakat yang membutuhkan bantuan, juga mengurangi potensi subsidi tidak tepat sasaran.

Survei dilakukan dengan metode tatap muka kepada 1.220 orang pada September 2022. Responden merupakan warga yang memiliki hak pilih, berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah. Toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar ±2,9 persen.■

Baca juga : Adat Bersendi Syara’, Sara Bersendi Kitabullah (2)

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.