Dark/Light Mode

Kunjungi Pasar Tanjungsari Sumedang

Mendag: Harga Beras Rp 9.400, Bayarnya Bisa Pakai QRIS

Jumat, 11 November 2022 13:01 WIB
Mendahlg Zulkifli Hasan saat meninjau Pasar Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (11/11). (Foto: Humas Kemendag)
Mendahlg Zulkifli Hasan saat meninjau Pasar Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (11/11). (Foto: Humas Kemendag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali melakukan inspeksi mendadak alias sidak harga barang kebutuhan pokok di pasar tradisional. Kali ini, di Pasar Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat.

"Seperti biasa, sebagai menterinya ibu-ibu, menterinya pasar becek, Saya hari-hari memang rutin ke pasar untuk memastikan stok dan harga barang kebutuhan pokok aman." Jelas Zulkifli Hasan, di Pasar Tanjungsari Sumedang, Jumat (11/11)

Baca juga : Banjir Dukungan, Ratusan Ustadz Serdang Bedagai Percaya Ganjar Mampu Nahkodai Indonesia

Dari hasil pemantauannya, Mendag Zulhas, sapaan akrabnya mengaku bersyukur, lantaran harga-harga barang kebutuhan pokok terpantau stabil, dan bahkan cenderung turun.

"Kita bersyukur harga-harga stabil bahkan ada yang turun, misalnya beras di sini (Pasar Tanjungsari) bisa dibeli dengan harga Rp 9.400 /Kg. Bayarnya pun sekarang mudah, bisa pakai QRIS, canggih sekarang, cukup dengan smartphone sudah bisa belanja," jelas Zulhas.

Baca juga : Blusukan Ke Pasar Besar Malang, Mendag Pastikan Harga Bapok Stabil

Dia menjelaskan, beras dengan harga Rp 9.400 tersebut adalah beras yang hadir di pasaran hasil penugasan Kemendag ke Perum Bulog melalui program KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga).

"Sesuai arahan Pak Presiden untuk menstabilisasi harga beras di pasaran, makan Kemendag hadir bersama Bulog menyediakan beras dengan harga terjangkau," papar Zulhas.

Baca juga : Airlangga Tagih Janji Negara Maju Sumbang Negara Berkembang Rp 1.427 Triliun

Tak hanya beras, harga barang kebutuhan pokok lain juga terpantau stabil cenderung turun antara lain cabai merah keriting Rp 40.000, ayam Rp 32.000, bawang merah Rp 35.000, dan MinyaKita dijual dengan harga Rp 13.500.

"Ayam itu bahkan terlalu murah sebenarnya, normalnya itu Rp 35.000, kalau terlalu murah nanti peternak yang menggemukkan ayamnya bangkrut," tutup Mendag Zulhas. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.