Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Eforia pengembangan kendaraaan listrik sangat marak jelang KTT G20. Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam upaya menunjukkan kinerja kendaraan listrik yang dianggap sebagai transportasi masa depan. Mulai touring kendaraan listrik Jakarta-Bali hingga koloborasi riset antara BUMN dengan Perguruan Tinggi. Upaya ini jangan berhenti sampai KTT G20.
Touring kendaraan Listrik Jakarta-Bali untuk menguji kemampuan kendaraan kistrik untuk perjalanan jarak jauh. Perjalanan jarak jauh 1.250 kilometer ditempuh dalam 4 hari.
Touring kendaraan listrik ini melibatkan sejumlah produsen kendaraan listrik, seperti DFSK Gelora, Hyunday, Lexus (Toyota), Nissan, Wuling, Fuso, Mitsubishi, Bluebird Grup (BYD). Juga ada 2 armada bus listrik disertakan dalam touring ini, yakni Sinar Armada Globalindo (SAG) dan Zhongtong. Total kendaraan listrik (mobil dan bus) ada 13 unit kendaraan listrik. Selain mobil dan bus, juga diikuti sejumlah sepeda motor listrik, namun untuk perjalanan jarak pendek dan tidak masuk jalan tol.
Baca juga : Narasi Kebangsaan Sangat Penting di Era Digital
Bus listrik yang sebenarnya hanya digunakan untuk angkutan perkotaan diuji coba perjalanan antar kota juga bisa berjalan lancar dan selamat sampai tujuan. Selama perjalanan berhenti di tujuh lokasi untuk melakukan pengisian batere (Rest Area 207 A Cirebon, Semarang, Solo, Rest Area 626 A Madiun, Surabaya, Jember dan Bali) dan acara sosialisasi di dua tempat, yakti Solo dan Jember.
Di Jember sempat dilakukan pawai kendaraan listrik keliling Kota Jember. Dan bersamaan dengan Peluncuran Naik Angkot Gratis. Untuk mendukung udara bersih, Kabupaten Jember punya slogan Wes Wayahe Jember Langit Biru.
Disimpulkan untuk saat ini, kendaraan listrik untuk perjalanan jarak jauh masih terkendala. Kendalanya adalah masih terbatasnya penyedian insfrastruktur SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum). Untuk sementara waktu hanya bisa untuk mobilitas perkotaan, itupun harus sudah siap dulu penyediaan SPKLU di sejumlah tempat yang strategis.
Baca juga : Kendaraan Listrik, Solusi Untuk Tekan Impor BBM
Bercermin dari Program penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) yang gagal karena minimnya SPBG (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas). Hal yang sama jangan sampai terulang kembali jika menganggap kendaraan listrik akan menjadi sarana transportasi di masa depan.
Kendaraan KTT G20
Pada saat KTT G20 di Nusa Dua Bali, pemerintah menyiapkan 30 bus listrik berukuran sedang dan 1 bus listrik berukuran besar pada KTT G20 tahun ini. Bus buatan PT INKA dengan operator Perum Damri yang bertugas mengantar para delegasi tamu negara, panitia dan pekerja untuk menuju tempat pertemuan serta tempat menginap mereka di kawasan Nusa Dua. Pengemudi diambilkan dari sejumlah pengemudi yang terbaik dari sejumlah unit kerja Perum Damri se-Indonesia.
Baca juga : Angkasa Pura Properti Sukses Pukau Delegasi KTT G20
Sementara TNI mengerahkan 252 unit kendaraan listrik berbasis baterai untuk mengawal para tamu negara partisipan KTT G20. Mobil listrik untuk pengawalan sebanyak 42 unit dengan merk Hyundai, sedangkan sepeda motor listrik untuk pengawalan sebanyak 126 unit dan sepeda motor listrik untuk penyelamatan sebanyak 84 unit.
Kolaborasi antara BUMN (PT Inka), Karoseri (Piala Mas dan Tentrem) dan Perguruan Tinggi (ITS, Unair, UGM dan ISI Denpasar) untuk menciptakan bus listrik memacu penggunaan produk dalam negeri.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya