Dark/Light Mode

Diburu Banyak Investor

Djarum Kerek Daya Tarik Saham Blibli

Senin, 21 November 2022 07:30 WIB
PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli resmi mencatatkan perdana saham atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: Dok. Blibli).
PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli resmi mencatatkan perdana saham atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: Dok. Blibli).

RM.id  Rakyat Merdeka - Saham PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli menunjukkan performa yang baik pasca mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/11). Salah satu faktornya, emiten itu didukung Djarum Group.

Pada penutupan perdagangan Jumat (18/11), saham BELI ditutup melemah 0,80 persen di harga Rp 496. Sementara dalam sesi pembukaannya berada di level Rp 500, dan mencapai harga tertinggi di level Rp 505 lembar per saham.

Menurut Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee, Blibli merupakan saham teknologi dengan prospek yang baik. Apalagi Blibli memiliki ekosistem omnichannel yang kuat dengan tiga lini bisnis yakni Blibli, Tiket.com dan Ranch Market.

Baca juga : Di Markas PBB, Indonesia Sampaikan Keberhasilan Penegakan HAM Di Tanah Air

“Saham BELI ini didukung dengan ekosistem yang bagus. Belum lagi dukungan dari Djarum Group, jadi secara ekosistem cukup bagus dan menarik bagi investor teknologi saat ini,” jelas Hans kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Hans mengatakan, valuasi Blibli yang menjadi perusahaan ke-47 yang tercatat di bursa pada 2022 disebut lebih murah dibandingkan emiten teknologi lainnya seperti Bukalapak (BUKA) dan GoTo Gojek Tokopedia (GOTO).

“Kalau saya bandingkan, Price to Book Value (PBV) BELI 6,53 kali pada harga Initial Public Offering (IPO). Sedangkan (saham) BUKA 51,35 kali, dan GOTO 3,10 kali,” sebutnya.

Baca juga : Diakui Dunia, Cak Imin: Indonesia Makin Konkret Tangani Perubahan Iklim

Kemudian Price to Sales Ratio (PSR), BELI di angka 2,69, sedangkan BUKA di 48,98 kali dan GOTO sebesar 30,17 kali.

“Sebenarnya PSR perusahaan teknologi itu bisa 8 sampai 10 kali, jadi relatif murah,” jelasnya.

Lebih jauh Hans melihat, keputusan IPO Blibli memang cukup strategis dan penuh pertimbangan. Sebab, saat ini kondisi market terutama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang wait and see.

Baca juga : Jokowi Akan Undang Investor IKN Di Pertengahan Oktober Ini

Sedangkan bursa global atau Wall Street sedang mencoba rebound dari anjloknya terkait kebijakan agresif The Fed.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.