Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tepis Kabar Cadangan Pangan Menipis

Bulog Klaim Stok Beras Nasional Aman 6 Bulan

Rabu, 23 November 2022 07:30 WIB
Pekerja mengangkut karung berisi beras di Gudang Perum Bulog, Pulo Brayan Darat, Medan, Sumatera Utara, Rabu (9/11/2022). Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebutkan stok beras nasional dalam kondisi aman karena mengalami surplus sebesar 6,6 juta ton dari berbagai wilayah di Indonesia (data Bapanas per 7 November 2022). (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/nz).
Pekerja mengangkut karung berisi beras di Gudang Perum Bulog, Pulo Brayan Darat, Medan, Sumatera Utara, Rabu (9/11/2022). Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebutkan stok beras nasional dalam kondisi aman karena mengalami surplus sebesar 6,6 juta ton dari berbagai wilayah di Indonesia (data Bapanas per 7 November 2022). (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/nz).

RM.id  Rakyat Merdeka - Perum Bulog memastikan stok beras nasional aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama enam bulan. Perusahaan pelat merah itu pede masih bisa terus memperkuat stok hingga akhir tahun.

Musim panceklik dan krisis global diyakini telah mempengaruhi stok beras nasional.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) belum lama ini menyampaikan, stok beras di Bulog saat ini ada di kisaran 800 ribu ton. Bapanas meminta Bulog untuk dapat meningkatkan serapan hingga 1,2 juta ton sampai Desember 2022.

Baca juga : Sepanjang 2022, Pertamina EP Lakukan Pengeboran Intensif Dukung Ketahanan Energi Nasional

Guru Besar Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) yang juga Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa memaklumi imbauan Bapanas. Dia memperkirakan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Bulog di bawah 800 ribu ton.

“Sebenarnya saya sudah lama mewanti-wanti Pemerintah untuk berhati-hati. Karena dalam tiga tahun ini produksi padi nasional turun rata-rata 2,7 persen per tahun,” ungkap Dwi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dwi menuturkan, seharusnya Bulog memaksimalkan penyerapan saat panen raya di pertengahan tahun lalu. Saat itu harga gabah berada di bawah Harga Pokok Produksi (HPP). Menurutnya, posisi CBP yang aman ialah berada di angka 1,5 juta ton, bukan 1,2 juta ton.

Baca juga : Blusukan Bareng Mendag Zulhas, Heru Pastikan Stok Beras Di Jakarta Melimpah Dan Murah

Dwi menjelaskan, harga gabah kering panen di panen raya itu pada Maret, April, Mei, Juni Rp 4.200, atau di bawah HPP. Seharusnya pada saat itu Bulog menyerap besar-besaran.

“Tapi sayang tidak dilakukan. Sehingga saya perkirakan target 1,2 juta ton CBP di akhir tahun sepertinya sulit tercapai,” katanya pesimistis.

Saat ini, lanjut Dwi, fleksibilitas harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani menjadi Rp 4.450 per kilogram (kg), Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat penggilingan Rp 5.550 per kg, Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Bulog Rp 5.650 per kg dan harga beras di gudang Bulog Rp 8.800 per kg belum bisa membantu serapan 1,2 juta ton tercapai di akhir tahun ini.

Baca juga : Kabar Duka, Mantan Menkeu Bambang Subianto Meninggal Dunia

“Gabah saat ini di tingkat usaha tani ini GKP itu Juli Rp 4.783, kemudian Agustus Rp 5.057 dan di September kemarin sudah Rp 5.288. Itu hasil survei AB2TI di sentra padi,” rinci Dwi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.