Dark/Light Mode

Tepis Kabar Cadangan Pangan Menipis

Bulog Klaim Stok Beras Nasional Aman 6 Bulan

Rabu, 23 November 2022 07:30 WIB
Pekerja mengangkut karung berisi beras di Gudang Perum Bulog, Pulo Brayan Darat, Medan, Sumatera Utara, Rabu (9/11/2022). Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebutkan stok beras nasional dalam kondisi aman karena mengalami surplus sebesar 6,6 juta ton dari berbagai wilayah di Indonesia (data Bapanas per 7 November 2022). (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/nz).
Pekerja mengangkut karung berisi beras di Gudang Perum Bulog, Pulo Brayan Darat, Medan, Sumatera Utara, Rabu (9/11/2022). Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebutkan stok beras nasional dalam kondisi aman karena mengalami surplus sebesar 6,6 juta ton dari berbagai wilayah di Indonesia (data Bapanas per 7 November 2022). (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/nz).

 Sebelumnya 
Menurutnya, berdasarkan informasi di jaringan tani AB2TI beberapa tempat bahkan harga gabah sudah di atas Rp 6.000, misalnya di Indramayu. Meski demikian, kini harga tertekan lagi karena panen saat hujan.

“Tapi karena kadar airnya tinggi jadi tidak sesuai dengan spesifiasi Bulog. Mungkin yang masih gabah basah itu paling tidak Rp 5.000, jadi tetap saja dengan relaksasi yang ditetapkan Pemerintah. Tidak akan bisa terus menyerap,” ujarnya.

Dia menjelaskan, saat ini sedang musim paceklik. Artinya, kenaikan harga beras ini musiman. Saat ini kebutuhan lebih tinggi dibandingkan produksi.

Hal senada disampaikan Pengamat Pertanian Khudori. Dia mengaku khawatir dengan cadangan Bulog yang menipis. Dengan kondisi ini Pemerintah tidak bisa melakukan intervensi pasar. Hal tersebut tak baik karena pihak yang punya stok di luar Pemerintah bisa mendikte pasar, swasta dan penggilingan.

Baca juga : Sepanjang 2022, Pertamina EP Lakukan Pengeboran Intensif Dukung Ketahanan Energi Nasional

“Ini momentum Pemerintah mengevaluasi total. Jika ada penyerapan di hulu, harus ada kepastian penyaluran di hilir,” pintanya.

Khudori menyampaikan, jika dihitung dalam dua tahun terakhir, penyaluran Bulog hanya 125 ribu ton. Dan jika itu dikali 12 mungkin bisa mencapai 1,5 juta ton.

“Bulog hanya bisa menyerap itu. Ketika ada beras untuk Keluarga Miskin/Beras Sejahtera (Raskin/ Rastra), Bulog bisa menyerap setidaknya 2,5 juta ton,” ujarnya.

Menjawab keraguan tersebut, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan, pasokan beras nasional yang dikuasai Pemerintah berada dalam jumlah yang aman untuk enam bulan ke depan.

Baca juga : Blusukan Bareng Mendag Zulhas, Heru Pastikan Stok Beras Di Jakarta Melimpah Dan Murah

Bahkan Buwas, sapaannya, menegaskan beras tersebut bisa segera digelontorkan kapan saja melalui operasi pasar setiap hari. Ini sebagai upaya mempertahankan stabilitas harga pangan.

“Masyarakat jangan khawatir, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau, walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali,” yakin Buwas dalam rilisnya, Sabtu (19/11).

Buwas bilang, kenaikan harga beras karena beberapa faktor. Seperti anomali cuaca, kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak), dan juga situasi dalam negeri yang memasuki musim tanam.

Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini menjelaskan, jumlah stok yang dikuasai Bulog saat ini 625 ribu ton beras di dalam negeri. Selain itu, Bulog menyimpan stok sebanyak 500 ribu ton beras komersil di luar negeri, hasil kerja sama. Beras itu bisa ditarik kapan saja jika stok dalam negeri habis.

Baca juga : Kabar Duka, Mantan Menkeu Bambang Subianto Meninggal Dunia

“Total stok yang kami punya sekarang sudah hampir 1,2 juta ton yang tersimpan di gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia. Ditambah stok beras komersil hasil kerja sama di luar negeri,” sebut mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri itu.

Selain itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah pusat maupun daerah, guna menjaga harga beras di tingkat konsumen tetap stabil atau tidak mengalami lonjakan. â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.