Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KCJB Terkoneksi LRT Dan KA Feeder, Jakarta-Bandung Cuma 1 Jam

Senin, 5 Desember 2022 08:47 WIB
Presiden Jokowi saat meninjau progres pembangunan proyek KCJB. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)
Presiden Jokowi saat meninjau progres pembangunan proyek KCJB. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI tengah menyiapkan dua layanan kereta api, yang akan menghubungkan pusat kota Jakarta dan Bandung, dengan Stasiun Kereta Cepat. Demi mendukung konektivitas Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Layanan tersebut adalah LRT Jabodebek dan KA Feeder KCJB.

 

LRT Jabodebek (Foto: Humas KAI)

 

"Hadirnya LRT Jabodebek dan KA Feeder ini  akan mempermudah konektivitas masyarakat untuk menuju stasiun KCJB. Melalui sistem transportasi yang bebas macet dan tepat waktu,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya, Senin (5/12).

Dengan menggunakan LRT Jabodebek, pelanggan cukup menempuh waktu selama 20 menit dari Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas menuju Stasiun LRT Jabodebek Halim.

Pelanggan nantinya dapat langsung berpindah dari Stasiun LRT Jabodebek Halim, ke Stasiun KCJB Halim. Karena kedua layanan tersebut telah terintegrasi pada lokasi yang sama.

Baca juga : Uji Coba Lancar, KAI Targetkan Kereta Cepat Jakarta Bandung Meluncur Juni 2023

 

Ruang Tunggu KA Feeder KCJB di Stasiun Bandung. (Foto: Humas KAI)

 

Untuk memudahkan masyarakat, headway LRT Jabodebek rute Dukuh Atas - Halim saat jam sibuk dapat mencapai 8 menit sekali.

Hal itu dapat direalisasikan  karena KAI sudah menerapkan teknologi paling modern dalam operasional LRT Jabodebek.

"Masyarakat juga dapat menggunakan KRL Commuterline menuju stasiun yang terkoneksi dengan LRT Jabodebek  yaitu Stasiun Sudirman dan Cawang. Selanjutnya, meneruskan perjalanan menggunakan LRT ke Stasiun KCJB Halim," jelas Joni.

Setelah menempuh perjalanan LRT Jabodebek selama 20 menit, perjalanan KCJB dari Stasiun KCJB Halim menuju Stasiun KCJB Padalarang, akan ditempuh dalam waktu kurang dari 30 menit.

Di Padalarang, KAI telah menyediakan layanan KA Feeder, yang jadwalnya menyesuaikan dengan jadwal kedatangan KCJB.

Baca juga : Cek Di Sini, 9 Fakta Uji Operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Waktu tempuh KA Feeder KCJB.menuju Stasiun Bandung, cuma 18 menit.

"Dengan menggunakan layanan kereta api yang sudah terkoneksi, total waktu yang dibutuhkan antar pusat Kota Jakarta dan Bandung hanya sekitar satu jam perjalanan," kata Joni.

Dengan teknologi dan SDM terbaik, KAI akan memastikan bahwa seluruh perjalanan kereta api tersebut beroperasi tepat waktu, seperti layanan KAI yang sudah ada saat ini.

KAI terus mempersiapkan sarana dan prasana untuk operasional KA Feeder KCJB.

Sarana KA Feeder berupa lima rangkaian KRDE dimana setiap rangkaiannya terdiri dari lima kereta.

Dalam satu rangkaian, KA Feeder KCJB berkapasitas 280 pelanggan.

Demi menambah kenyamanan pelanggan, KA Feeder KCJB dilengkapi dengan fasilitas rak bagasi dan toilet.

Baca juga : Uji Coba Disaksikan Jokowi Dan Jinping, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Meluncur Mulus 15 Km

Untuk prasarana KA Feeder KCJB, saat ini pembangunan fisik Hall atau ruang tunggu khusus pelanggan KCJB di Stasiun Bandung dan Cimahi telah selesai 100 persen.

Sementara Stasiun Padalarang masih dalam proses pembangunan.

KAI dan KCIC saat ini sedang menyiapkan fasilitas dan standar pelayanan minimum untuk park and ride, serta ruang tunggu KA Feeder KCJB.

Joni menambahkan, KAI akan memastikan bahwa perpindahan antar moda, antar peron, ketersediaan ruang tunggu, dan fasilitas yang disediakan untuk pelanggan dibuat senyaman dan semudah mungkin.

Ini merupakan salah satu upaya KAI dalam menumbuhkan minat masyarakat, untuk beralih ke transportasi umum, melalui layanan kereta api yang saling terkoneksi dan terintegrasi.

“Kehadiran LRT Jabodebek dan KA Feeder KCJB, diharapkan mampu menjadi daya tarik masyarakat, untuk menggunakan KCJB yang merupakan kereta cepat pertama di Asia Tenggara," tutur Joni.

KAI sebagai pemimpin konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), yang memiliki saham mayoritas dari Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), berkomitmen menuntaskan pembangunan kereta cepat. Sebagaimana harapan pemerintah dan masyarakat. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.