Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Masindo Ajak Warga Sadar dan Peduli Risiko Lingkungan

Rabu, 7 Desember 2022 16:04 WIB
Masyarakat Sadar Risiko Indonesia menggelar Festival MASINDO: Road to Hari Sadar Risiko 2022 di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (4/12).
Masyarakat Sadar Risiko Indonesia menggelar Festival MASINDO: Road to Hari Sadar Risiko 2022 di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (4/12).

RM.id  Rakyat Merdeka - Masih minimnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap risiko yang ada di sekitarnya dan cara menanggulanginya mendorong terbentuknya Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo). 

Perkumpulan ini terdiri dari individu dan organisasi yang memiliki persamaan pandangan dan visi untuk memasyarakatkan budaya sadar risiko. Melalui edukasi, advokasi, kajian, dan informasi berbasis bukti ilmiah, Masindo berharap bisa mewujudkan visi tersebut.

Kepala Bidang Ketahanan, Ekonomi, sosial, Budaya, Agama dan Ormas, Kesbangpol Kota Bandung, Apep Insan Farid menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif yang diambil oleh Masindo untuk membangun kesadaran terhadap perilaku berisiko di masyarakat. 

“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam membangun paradigma. Di sini kita memerlukan peran serta komunitas seperti Masindo untuk memberikan edukasi kepada masyarakat umum,”  ujarnya dalam keterangannya, Rabu (7/12).

Ketua Masindo, Dimas Syailendra R menyatakan, masyarakat seringkali bertindak tanpa menyadari risiko dari tindakannya tersebut. 

Baca juga : Lindungi Anak, Stop Tradisi Bullying Di Satuan Pendidikan

“Masindo mempunyai visi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sadar dan peduli risiko untuk hidup lebih sehat secara jasmani dan rohani. Untuk merealisasikan visi tersebut, Masindo berupaya membangun kesadaran mengenai risiko, dampak dan strategi menguranginya,” ujarnya. 

Salah satu upaya yang sedang aktif dilakukan oleh Masindo adalah edukasi terkait konsep pengurangan bahaya guna mengurangi risiko kesehatan, lingkungan, dan sosial terkait dengan kebiasaan tertentu. Konsep pengurangan bahaya memperkenalkan masyarakat pada alternatif yang lebih rendah risiko, terutama jika berhenti total sulit dilakukan. 

“Konsep ini telah banyak diadopsi dalam kebijakan pemerintah maupun kebiasaan masyarakat, contoh yang paling sering ditemui belakangan ini adalah penerapan protokol kesehatan untuk mengurangi risiko terpapar virus,” ungkap Dimas. 

Dimas juga menambahkan, beberapa contoh lain dari pengurangan bahaya seperti menggunakan sabuk pengaman dan helm saat berkendara, inovasi kendaraan listrik, dan subtitusi kantong plastik sekali pakai. 

Baca juga : Lestari Ajak Hapus Kekerasan Perempuan Di Ruang Politik

Dimas kemudian menambahkan, bahwa pengurangan bahaya juga dapat diterapkan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah yang muncul akibat kebiasaan merokok. 

“Banyak masalah kesehatan yang muncul akibat kebiasaan yang berisiko seperti kebiasaan merokok. Untuk hal ini, produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan dapat menjadi alternatif yang lebih rendah risiko utamanya bagi perokok dewasa yang sulit berhenti,” jelas Dimas.

Pada kesempatan sama, Presidium Jakatarub, Wawan Gunawan menyebutkan pentingnya konsep sadar risiko dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya bagi Kota Bandung yang memiliki komposisi penduduk yang beragam. 

Ciri heterogenitas sosial Bandung tampak jelas, dengan persebaran para pendatang yang terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama. Keberagaman identitas selalu dapat memantik konflik selama dimaknai sebagai ajang rivalitas tak sehat. 

Baca juga : Pamerindo Hadirkan 33 Negara pada Manufacturing Indonesia 2022

“Seseorang cenderung menjadi tidak moderat, toleran, dan mencintai perdamaian karena terbentuk oleh lingkungan. Risiko ini dapat kita hindari dengan membuka dialog persahabatan antaragama,” terang Wawan. 

Untuk itu, Jakatarub aktif menyelenggarakan beragam kegiatan di antaranya, Ngobrol Pintar Teologi (NGOPI), Kemah Pemuda Lintas Agama (Youth Interfaith Camp), Jelajahi Jalur Bhineka, Kampanye Toleransi, Workshop Jurnalisme Damai, Pentas Seni, Penerbitan Buku Dialog 100 yang berisi kisah toleransi, dan Gerakan Bandung Lautan Damai.

“Indonesia itu dibangun oleh kebhinekaan kita. Dengan diamalkannya toleransi secara baik, sadar risiko dan jiwa empati untuk saling menghargai akan bertumbuh dan berbuah kerukunan masyarakat,” pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.