Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bamsoet Dukung Pemberian Insentif Kendaraan Listrik

Sabtu, 17 Desember 2022 14:10 WIB
Ketua MPR sekaligus Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (Foto: Istimewa)
Ketua MPR sekaligus Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mendukung langkah Presiden Jokowi yang sedang memfinalisasi insentif kepada konsumen dalam setiap pembelian kendaraan listrik. Insentif yang akan diberikan antara lain, mobil listrik sebesar Rp 80 juta, motor listrik baru Rp 8 juta, mobil listrik hybrid Rp 40 juta, serta motor konversi listrik Rp 5 juta.

Menurut Bamsoet, pemberian insentif serupa juga dilakukan berbagai negara dunia, sebagai upaya meningkatkan gairah konsumen untuk segera bermigrasi ke kendaraan listrik. Sebagai contoh, Pemerintah China memberikan insentif berupa pembebasan pajak penjualan kendaraan listrik hingga akhir tahun 2023. 

Baca juga : Gepak Kuning Dukung Pembangunan IKN Dikebut

“Sebelumnya, Pemerintah China juga memberikan insentif berupa potongan harga langsung sebesar 10 ribu yuan atau sekitar Rp 18,4 juta bagi konsumen yang membeli kendaraan listrik. Termasuk insentif biaya listrik untuk charge kendaraan listrik dari sekitar 2 yuan per kWh menjadi sekitar 1 yuan per kWh," ujar Bamsoet, di Jakarta, Sabtu (17/12).

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, Thailand juga memberikan berbagai insentif serupa. Misalnya insentif pajak kendaraan termasuk pengurangan bea masuk sebesar 40 persen untuk kendaraan listrik completely built up (CBU) seharga 2 juta baht (61.805 dolar AS), serta insentif pajak kendaraan termasuk pengurangan bea masuk sebesar 20 persen untuk kendaraan listrik CBU seharga 2 juta baht hingga 7 juta baht.

Baca juga : Bamsoet Tegaskan Pentingnya Konsensus Bersama Hadapi Tantangan Kebangsaan

"Dengan memasifkan penggunaan kendaraan listrik, Indonesia bisa mendapatkan banyak keuntungan. Salah satunya menyehatkan APBN, lantaran penggunaan bahan bakar berbasis fosil di Indonesia akan semakin berkurang yang pada akhirnya bisa turut mengurangi subsidi energi di APBN. Sebagai catatan, subsidi energi di APBN 2022 lebih dari Rp 500 triliun. Diyakini beban APBN ini akan berkurang apabila ekosistem kendaraan listrik terbangun," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, komitmen nasional mempercepat migrasi kendaraan listrik juga akan mendatangkan banyak keuntungan bagi bangsa. Antara lain mengurangi polusi/pencemaran udara, mengingat 60 persen kontributor pencemaran atau polusi udara di Indonesia disebabkan oleh kendaraan bermotor. Serta meningkatkan ketahanan energi nasional dan menekan ketergantungan impor migas, sekaligus merealisasikan komitmen untuk menurunkan emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan bahkan 0 persen tahun 2060.

Baca juga : UMKM Binaan Pertamina Disarankan Selektif Pilih Negara Tujuan Ekspor

"Data US Geological Survey, cadangan nikel Indonesia mencapai 21 juta metrik ton, dan menjadi yang terbesar sebesar 40 persen dari total cadangan nikel di dunia. Jika dikelola dengan optimal, Indonesia akan menjadi pemain utama supplier baterai kendaraan listrik. BRIN juga sedang mempercepat kajian riset sistem otonom kendaraan berbasis baterai, bahkan pengembangan teknologi masa depan yakni charging tanpa kabel. Berbagai langkah inovasi akan menjadi kunci bagi kemajuan industri kendaraan listrik Indonesia di masa depan," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.