Dark/Light Mode

Erick: Rights Issue Sukses, Modal Ekspansi Bisnis BUMN Makin Kuat

Kamis, 29 Desember 2022 11:45 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Instagram)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Upaya BUMN mempertebal permodalan melalui penawaran umum saham secara terbatas atau rights issue, berhasil menyerap minat investor secara maksimal.

Hal itu tercermin hasil rightissue terbaru dua BUMN: PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (dengan kode saham: BRIS), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG (SMGR).

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, aksi korporasi dalam bentuk rights issue ini, dimaksudkan untuk menjaga permodalan BUMN. Agar tidak terlalu tergantung pada utang.

Strategi ini penting untuk mendorong potensi perluasan bisnis BUMN.

"Jangan dibilang utang lagi. Yang namanya aksi korporasi kan macam-macam. Apakah menambah modal dari peran pemerintah, penambahan modal dari aksi korporasi pasar, kemitraan strategis, dan lain-lain," ujar Erick belum lama ini di Jakarta.

Bauran pengelolaan keuangan BUMN telah membawa perusahaan negara semakin sehat secara keseluruhan.

Baca juga : Laris Manis, Rights Issue BSI Oversubscribed 1,4 Kali

Secara umum, Erick menurunkan beban utang BUMN dari 38 menjadi 34 persen. Sehingga rata-rata BUMN kini memiliki postur keuangan 60 persen dari modal. Sisanya, dari utang.

Padahal lazimnya, perusahaan dikelola dengan komposisi 70 persen utang dan 30 persen modal.

“Kita sudah membuktikan, profitabilitas BUMN meningkat dari angka Rp 124,7 triliun pada tahun lalu, menjadi Rp 155 triliunm Padahal, waktu itu, tahun 2022 baru berjalan sembilan bulan," papar Erick.

"Kontribusi kita melalui dividen, juga naik pada saat Covid-19. Saat ini, angkanya menjadi Rp 1.198 triliun. Naik Rp 68 triliun dibanding 3 tahun sebelumnya, yang hanya Rp 1.130 triliun,” imbuhnya.

Erick menegaskan, pihaknya tidak sembarangan memberikan lampu hijau, bagi BUMN yang ingin melakukan rights issue.

Izin penambahan modal, hanya ditujukan bagi BUMN, dengan industri yang memiliki prospek dan potensi baik ke depan.

Baca juga : Jokowi: Juni 2023, Indonesia Stop Ekspor Bijih Bauksit

“Untuk memperluas bisnis, permodalan harus kuat. Bisnis serta masa depan harus bagus. Jangan hanya tambah-tambah modal, tetapi sunset industry. Perkuat modal karena memang ada investasi baru yang menjanjikan. Bukan hanya membuat proyek,” jelas Erick.

Rights Issue BSI

Senin (26/12), rights issue BSI mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 1,4 kali.

Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan investor, baik dari dalam dan luar negeri, yang semakin menguat terhadap kinerja bank bersandi saham BRIS tersebut.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, aksi korporasi ini tak hanya berhasil meningkatkan free float sesuai ketentuan berlaku. Tetapi juga menunjukan kepercayaan investor yang semakin kuat, terhadap kinerja fundamental perseroan.

“Alhamdulillah, rights issue yang kami lakukan berjalan lancar. Penyerapan saham oleh investor institusi, baik domestik maupun asing serta publik sangat baik. Terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed atas saham yang diterbitkan sebanyak 1,4 kali pada saat penawaran," ungkap Hery.

Baca juga : Erick: Pembukaan Lapangan Kerja, Prioritas Utama Bisnis BUMN

Pada rights issue ini, Bank Mandiri selaku pemilik 50,83 persen saham perseroan melaksanakan seluruh Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI yang memiliki 24,85 persen saham BRIS, telah melaksanakan sebagian HMETD atau 500 juta saham.

“Proses rights issue ini menuju tahap akhir. Harapannya, dapat memperkuat struktur permodalan dengan tingkat CAR sekitar 20 persenan. Struktur yang setara rata-rata industri perbankan ini, juga dapat menopang pertumbuhan pembiayaan dan layanan keuangan syariah yang semakin tumbuh pesat," papar Hery.

"Insya Allah, kami akan terus melakukan ekspansi bisnis dengan masif, untuk merealisasikan aspirasi besar BSI di masa depan,” imbuhnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.