Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Erick: 5 BUMN Siap Rights Issue, Tolong Jangan Dibilang Utang

Kamis, 18 Agustus 2022 14:36 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Istimewa)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan penjelasan gamblang, mengenai rencana penambahan modal sejumlah BUMN seperti PT Bank Tabungan Negara (BBTN), PT Krakatau Steel (KRAS), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Garuda Indonesia (GIAA), PT Krakatau Steel (KRAS), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI), melalui mekanisme rights issue.

Erick mengatakan, aksi korporasi kelima BUMN tersebut bertujuan untuk menjaga permodalan.

"Jangan dibilang utang lagi. Yang namanya aksi korporasi kan macam-macam. Apakah menambah modal dari peran pemerintah, penambahan modal dari aksi korporasi pasar, kemitraan strategis, dan lain-lain," ujar Erick dalam keterangan kepada media di Jakarta, Kamis (18/8).

Erick mengaku tak sembarang memberikan lampu hijau bagi BUMN, untuk melakukan rights issue.

Dia bilang, penambahan modal ditujukan bagi BUMN, dengan industri yang memiliki prospek dan potensi baik ke depan.

Baca juga : Ekonom: BUMN Perlu Turun Tangan Atasi Minyak Goreng

Contohnya, BTN yang fokus menyediakan hunian bagi masyarakat, termasuk generasi muda yang kini menjadi mayoritas penduduk Indonesia.

Dalam hal ini, BUMN harus memberikan jalan keluar atas kesulitan generasi muda, dalam mendapatkan hunian.

"Mesti ada solusi dong. Masak yang kaya-kaya aja dapet rumah. Generasi baru kita tidak bisa beli rumah. Makanya, kita punya program yang namanya Rumah Milenial, kerja sama BTN dan KAI," lanjutnya.

Erick menuturkan, rumah milenial yang berlokasi di sebelah stasiun kereta api, menerapkan sistem subsidi silang dengan perbedaan terletak pada kualitas interior. Seperti jenis dan model toilet hingga plafon.

"Kita sudah lakukan empat proyek yang jadi. Kita harus lebih dorong lebih banyak lagi. Karena, kalau tidak salah, kebutuhan rumah saat ini sudah lebih dari 1 juta. Berarti, permodalan harus kuat. Bisnis dan masa depan harus bagus. Jangan hanya tambah-tambah modal, tapi sunset industry," ucap mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Baca juga : Garuda Selamat

Penambahan modal, juga diperlukan Krakatau Steel dalam memperkuat ekosistem industri baja nasional. Saat ini, sektor baja dalam negeri juga mengalami tantangan, akibat adanya impor baja ilegal.

"Artinya, baja impor ini ada yang resmi, ada juga yang selundupan. Ini kan akhirnya nggak bagus buat membangun industri kita. Itulah kenapa Krakatau Steel kita restrukturisasi, Delapan tahun berturut-turut rugi, sekarang Krakatau Steel sudah untung Rp 800 miliar," ucap pria kelahiran Jakarta tersebut.

Namun, Erick tak puas berhenti sampai di situ. Saat ini, Krakatau Steel juga didorong menggandeng Posco, dalam memperbaiki industri baja nasional. Sementara Posco, fokus pada lempengan mobil untuk kendaraan baterai listrik.

Erick menilai, fokus ini merupakan bagian dari ekosistem kendaraan listrik. Hyundai membuat mobil, LG baterai, Krakatau Steel dan Posco bikin lempengan mobilnya.

"Kalau nggak ada ekosistem ini, kita terpaksa impor. Itu proyek 3,2 miliar dolar AS atau Rp 50 triliun lebih, 50:50. Ini yang kita dorong," ucapnya.

Baca juga : Erick: Vaksin Covid BUMN Siap Diproduksi Massal, Bahannya Dijamin Halal

Erick menilai, Krakatau Steel memerlukan modal karena ada investasi baru yang menjanjikan. Tak sekadar bikin proyek.

"Ini yang saya nggak suka. Yang sebelum-sebelumnya, direksi-direksi BUMN, selalu bikin proyek yang nggak jelas. Akhirnya, banyak yang mangkrak," pungkas Erick. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.