Dark/Light Mode

Cetak SDM Tekstil, Kemenperin Pakai Jurus 3 In 1

Senin, 12 Agustus 2019 18:30 WIB
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDMI) Kemenperin Eko S.A Cahyanto. (Foto: Kemenperin)
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDMI) Kemenperin Eko S.A Cahyanto. (Foto: Kemenperin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebutuhan SDM industri tekstil terus meningkat. Ini seiring terus tumbuhnya industri ini. Untuk memenuhi kebutuhan itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) gelar diklat 3 in 1 untk cetak SDM berkualitas dan siap kerja.

“Salah satunya yang rutin kami laksanakan, yaitu Diklat 3 in 1 Operator Mesin Industri Garmen Berbasis Kompetensi di Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDMI) Eko S.A Cahyanto di Jakarta, Senin (12/8).

Pada akhir pekan kemarin, pihaknya telah melepas lulusan Diklat 3 in 1 Operator Mesin Industri Garmen Berbasis Kompetensi sebanyak 303 peserta. Mereka yang merupakan angkatan 19-21 Tahun 2019 ini berasal dari beberapa Kabupaten/Kota di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Lampung.

Baca juga : Entaskan Kemiskinan, Kementan Hadirkan Program Bekerja di Probolinggo

“Para peserta itu sudah mengikuti pelatihan sejak 22 Juli sampai 10 Agustus 2019 di BDI Jakarta. Dari 303 peserta, yang sudah tersertifikasi sebanyak 283 orang karena telah memenuhi kualifikasi. Sisanya kami akan fasilitasi untuk resertifikasi agar mereka mencapai level yang sama,” ungkapnya.

 Eko optimistis, hasil dari Diklat 3 in 1 tersebut, akan mendorong kinerja industri tekstil dan produk tesktil (TPT) di Tanah Air semakin gemilang. Apalagi, berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri TPT merupakan satu dari lima sektor yang mendapatkan prioritas pengembangan dalam kesiapan memasuki era industri 4.0. 

“Kami melihat industri TPT kita semakin tumbuh dan berkembang. Hal ini membawa dampak positif pada kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional,” ujarnya. Industri TPT nasional dinilai juga kian kompetitif di kancah global karena struktur manufakturnya sudah terintegrasi dari hulu sampai hilir.

Baca juga : Ketua KPK Sudah Teken Sprindik, Tersangka Baru e-KTP Segera Diumumkan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal II tahun 2019, industri tekstil dan pakaian jadi sebagai sektor manufaktur yang tumbuh paling tinggi mencapai 20,71 persen. Di samping itu, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) pada periode yang sama, naik hingga 3,62 persen (y-on-y) terhadap triwulan II-2018 karena salah satunya disebabkan melonjaknya produksi industri pakaian jadi sebesar 25,79 persen.

Untuk diketahui, kinerja ekspor industri TPT nasional dalam kurun tiga tahun terakhir terus menanjak. Pada tahun 2016 berada di angka 11,87 miliar dolar AS, kemudian di tahun 2017 menyentuh hingga 12,59 miliar dolar AS dengan surplus 5 miliar dolar AS. Tren positif ini berlanjut sampai tahun 2018 dengan nilai ekspor sebesar 13,27 miliar dolar AS.

Eko pun menegaskan, Kemenperin berkomitmen untuk meningkatkan peran unit pendidikan vokasi industri di lingkungan Kemenperin dalam memasok tenaga kerja yang kompeten sehingga dapat memacu kinerja sektor manufaktur yang produktif, inovatif, dan kompetitif. Langkah ini diperlukan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan seperti kementerian terkait, asosiasi dan pelaku industri, serta akademisi.

Baca juga : Difasilitasi Kemenperin, 1,1 Juta Ton Garam Lokal Diserap Industri

“Kemenperin punya visi pada 2035, Indonesia akan menjadi negara industri yang tangguh. Oleh karena itu, kami perlu membekali SDM industri dengan keterampilan, pengetahuan, serta sikap dan perilaku, hingga punya karakter budaya industri agar menjadi SDM yang unggul,” paparnya.

“Kepala BDI Jakarta Hendro Kuswanto mengemukakan, hingga Agustus 2019, pihaknya telah memberikan pelatihan kepada 8.793 peserta dari total target 10.300 peserta untuk tahun ini. “Jadi, sudah 85,4 persen dari total target tersebut,” ujarnya. 

Beberapa diklat 3 in1 yang sudah dilaksanakan BDI Jakarta, di antaranya pelatihan operator garmen, operator tekstil (spinningdan weaving), pengontrol kualitas tekstil dan garmen, supervisor garmen, mekanik mesin garmen, serta pelatihan membatik untuk pengembangan Kelompok Usaha Bersama atau wirausaha baru. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :