Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kualitas SDM Lampu Kuning
Kemenaker Fokus Kerek Keterampilan
Rabu, 10 Juli 2019 09:14 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Indonesia memasuki fase bonus demografi mulai 2020 hingga tahun 2030. Sayangnya, saat ini masalah ketenagakerjaan nasional belum bisa beranjak dari posisi lampu kuning.
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) Bambang Satrio menerangkan, angkatan kerja Indonesia saat ini masih didominasi oleh angkatan kerja lulusan SD dan SMP sebanyak 58,26 persen.
Selain itu, pekerja informal juga masih mendominasi lapangan pekerjaan yakni sebesar 57,27 persen atau sekitar 74,08 juta orang.
Baca juga : BKS Instruksikan Petugas Awasi Ketat Aspek Keselamatan
“Kondisi di atas akan menjadi tantangan kita. Apa bila hingga tahun 2030 tidak ada perubahan, Indonesia artinya tidak mampu memanfaatkan bonus demografi,” ungkap Bambang di Jakarta, kemarin.
Karena itu, Bambang mengatakan, saat ini pihaknya fokus melakukan pembangunan sumber daya manusia. Untuk meningkatkan mutu tenaga kerja, Kemenaker bersinergi dengan industri memberikan pelatihan agar keterampilan bisa disesuaikan dengan kebutuhan industri.
Dia mengajak semua pihak ikut melakukan pembangunan sumber daya manusia. Karena, hal itu tidak dapat dikerjakan oleh Kemenaker saja.
Baca juga : Forum Cikatomas Minta Pelaku Kerusuhan Diseret Ke Pengadilan
Dia menyebutkan, Kemenaker sendiri tahun ini menargetkan menghasilkan 526 ribu tenaga kerja terampil baru. Untuk mencapai target itu, Kemenaker terus menggenjot program pelatihan dan pemagangan.
“Untuk mengejar target itu, kami juga meluncurkan program pelatihan kerja berbasis digital. Sehingga harapan kita dengan sistem digital ini bisa meningkatkan efisiensi waktu pelatihan,” jelasnya.
Menurut Bambang, Indonesia membutuhkan 3,7 juta tenaga kerja terampil setiap tahun. Untuk memenuhi kebutuhan itu, seluruh komponen negara harus dapat menghasilkan tenaga kerja terampil.
Baca juga : Lawan Wakil Filipina, Persija Fokus Bertahan dan Menyerang
Bambang juga mengajak swasta bisa berkontribusi menciptakan tenaga kerja terampil. Menurutnya, dalam waktu dekat pemerintah akan menerapkan super deduction tax yakni insentif pajak untuk perusahaan yang menyediakan pelatihan vokasi. [DIR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya